Oleh:
Amar Nugraha
Staf Pokja Pembelajaran
dalam Lomba Literasi Direktorat Guru Dikdas
Kesan Pertama Begitu Menggoda
Langkah pertama terpijak keluar pintu lift yang menghantarkan diri menuju ke lantai 15 di Gedung D pada lingkungan Kementerian Pendidikan, Riset, Teknologi dan Kebudayaan kutemukan ruang duduk yang nyaman, elegan serta didampingi sebuah Aquarium besar bernuansa hijau yang berisi ikan hias menambah kesan kembali ke rumah.
Selamat datang di lantai Direktorat Guru Pendidikan Dasar ujar Pak Rachmadi Widdiharto di sore itu pada bulan Juni tahun 2022 lalu, usai menerima diri saya dan 5 rekan Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) Pusdatin yang mutasi kerja ke Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek.
Sebelum kami memasuki ruang kerja, kami disapa “Selamat sore bapak”.. dan disambut senyum oleh petugas keamanan bernama Pak Agus dan Pak Asep yang berada di pintu masuk. Kami memasuki lorong ruang kerja direktorat, jam di dinding menunjukan pukul 16.31 saat saya melewati barisan meja yang tidak berpenghuni, nampak ada beberapa staf yang masih bekerja di depan layar laptopnya.
Pintu kayu terbuka saat didorong menampakkan sesosok pria yang tersenyum menyambut kami masuk, belakangan saya ketahui sosok itu bernama Mas Sugeng salah satu sekretaris Direktur Guru Dikdas. Kamipun masuk ke ruang direktur dan di duduk di sofa berwarna putih di salah satu sudut ruang.
Diskusi santai dan suasana kekeluargaan terjalin mengisi waktu yang terus bergerak maju, mengetahui kemampuan dan kapasitas diri yang dapat berkolaborasi dengan tupoksi direktorat. Disela diskusi pintu masuk diketuk dan masuk 2 (dua) staf pramutama bernama Inces dan Yosef dengan senyum menghiasi wajahnya membawakan cangkir berisi teh manis untuk pendamping setia dalam berdiskusi.
Tersirat pesan direktur sore itu untuk masing-masing memilih pokja yang terdapat di direktorat guru dikdas sesuai kompetensi dan minat masing-masing, namun keputusan akhir akan dilakukan oleh pimpinan. Di akhir pertemuan tidak lupa kami mengabadikannya dengan foto Dedikasiku untuk Direktorat Guru Dikdas bersama, kemudian pamit untuk pulang mengingat waktu sudah petang memasuki pkl.17.15WIB.
Sesaat saya dan 4 rekan turun dan tiba di lantai dasar gedung D, notifikasi pesan singkat berbunyi dari handphone saya dan tampil pada layar pesan berasal dari Bu Esti Kasubag Tata Usaha Dikdas. “Mas Amar dan teman-teman sudah datang ke kantor, mohon maaf kami tidak sedang di kantor untuk menemui karena sedang bertugas. Selamat bergabung di Dikdas mas Amar dan Teman-teman 😀”.
Pesan singkat yang diakhiri emoji senyum tersebut, membuat saya berfikir serta mengambil kesimpulan dari pengalaman yang saya dapat pada hari itu yakni pertemuan dengan Direktorat Guru Pendidikan Dasar, memiliki satu kesimpulan yakni senyum, keramahan, keterbukaan, kehangatan, kekeluargaan dan kenyamanan. Suatu kesan yang begitu menggoda hati dan fikiran saya kepada rumah baru saya dan rekan pengembang Teknologi Pembelajaran dari Pusdatin lainnya.
Tak Kenal Maka Tak Sayang
Sebagai rumah baru yang akan menjadi tempat hunian menghasilkan karya - karya di chapter berikutnya, maka perlu mengetahui, mengenal dan mendalami potensi yang dimiliki agar bisa berkolaborasi bersama teman sejawat.
Surat Tugas akhirnya keluar yang menugaskan saya ke dalam kelompok kerja yang bernama pembelajaran. Kelompok kerja yang memiliki tugas melaksanakan program pembelajaran di direktorat guru pendidikan dasar. Pokja ini terbagi menjadi 4 sub pokja yakni Pembelajaran Guru Sekolah Dasar, Pembelajaran Guru Sekolah Menengah Pertama, Pembelajaran Literasi dan Numerasi dan Transformasi Digital.
Di dalam pokja pembelajaran yang di koordinatori bu Nita Isaeni ini saya ditempatkan dalam transformasi digital untuk membantu kang Jatnika Hermawan. Meski di lingkungan pekerjaan baru ini berbeda dari pengalaman sebelumnya, namun tidak menyurutkan untuk dapat belajar hal yang baru serta beradaptasi. Menjunjung peribahasa “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”. Peribahasa yang memiliki makna “bahwa seseorang sudah sepatutnya mengikuti atau menghormati adat istiadat yang berlaku di tempat tinggalnya”.
Menempatkan diri layaknya sebuah gelas kosong sehingga bisa menyerap seluruh informasi baru dan mengkombinasikan dengan pengalaman serta kemampuan untuk menyelesaikan setiap pekerjaan yang ditugaskan adalah cara yang saya tempuh.
Pokja pembelajaran memiliki komposisi perpaduan pegawai yang cukup ideal menurut perspektif saya ketika diperkenalkan ke setiap anggota. Perpaduan kemampuan substansi, teknis, administratif dan manajerial modern. Pengelolaan pekerjaan yang didasari atas kepercayaan, loyalitas, kolaboratif dan mengedepankan pengembangan kompetensi diri staf.
Harmonisasi dalam lingkungan pekerjaan tidak hanya tercipta di internal pokja namun tercipta pada lingkungan sekitar. Temu sapa antar pegawai selalu tercipta mulai pagi hingga sore hari tanpa batas pokja maupun posisi kerja. Gelak tawa dapat tercipta dalam setiap ruang percakapan antar pegawai baik itu security dengan bendahara, Office boy dengan ketua pokja dan pejabat struktural dengan pegawai di setiap sudut direktorat guru pendidikan dasar.
Tak berhenti disana komitmen direktur dan kepala subag TU direktorat guru pendidikan dasar untuk membangun suasana kekeluargaan dan harmonisasi antar pegawai, memfasilitasi ruang aktifitas bersama yakni dengan Meja Ping Pong. Beragam lomba diadakan, terbukti bahwa ruang tersebut menjadi magnet antar pegawai untuk berinteraksi, berkolaborasi dan beraktifitas bersama. Sehingga menumbuhkan kegairahan dalam melakukan percakapan lintas individu, untuk mengenal lebih dekat dan menumbuhkan rasa kebersamaan. Seperti layaknya pepatah, “Tak Kenal maka tak sayang”.
Sempurna
Terwujudnya guru pendidikan dasar yang mulia, profesional dan sejahtera untuk membentuk insan Indonesia yang berkarakter adalah visi besar dari Direktorat Guru pendidikan dasar yang ingin dituju. Beragam program penguatan dan peningkatan kompetensi guru dijalankan seperti standarisasi kemampuan literasi dan numerasi guru pendidikan dasar. Melalui peraturan Dirjen GTK Kemendikbudristek no 0340 Tahun 2022, tentang kerangka kompetensi literasi dan numerasi pada guru Pendidikan dasar telah memberikan standar kecakapan kemampuan literasi dan numerasi guru.
Untuk melengkapi model kompetensi guru dengan peta kompetensi literasi dan numerasi, serta memberikan acuan bagi guru agar mampu memetakan perjalanan pembelajaran (learning journey) diri terkait literasi numerasi secara komprehensif dan terstruktur, sekaligus memberikan acuan bagi lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan dalam merancang dan melaksanakan program pelatihan dan pendampingan guru terkait kompetensi literasi numerasi, direktorat membuat modul pelatihan peningkatan kemampuan literasi numerasi untuk Guru Pendidikan dasar.
Selain di bidang literasi numerasi, program lainnya sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kepmendikbudristek) Nomor 262/M/2022 tentang Perubahan atas Kepmendikbudristek Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran, serta telah terbitnya Keputusan BSKAP Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka khususnya pada mata Pelajaran Informatika SMP, menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan kompetensi Guru informatika jenjang SMP secara daring. Sasaran peserta Bimtek ini adalah guru SMP (kelas 7, 8 dan 9) yang mengampu mata pelajaran Informatika di sekolah yang telah ataupun akan menerapkan kurikulum merdeka baik dari jalur mandiri maupun sekolah penggerak.
Direktorat juga turut berperan besar dalam mewujudkan pembentukan fase fondasi anak untuk menghadapi perubahan dalam memasuki transisi pendidikan anak usia dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD), dengan menyelenggarakan bimbingan teknis kepada 166 guru dari 96 kabupaten/kota di 18 provinsi. Guru-guru yang terdiri dari 84 guru PAUD dan 82 guru SD tersebut merupakan guru penggerak, narasumber praktik baik dan guru yang akan menjadi narasumber Forum komunikasi PAUD SD di daerahnya masing-masing.
Selain dari substansi program, direktorat turut memberdayakan masyarakat untuk peningkatan kemampuan guru pendidikan dasar, baik melalui pendampingan Program Organisasi Penggerak (POP), Penyeleksian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Jabatan Fungsional Guru pada instansi daerah, Bimbingan teknis TNI AD yang mengajar di daerah Terluar, Tertinggal, dan Terdepan (3T) yang akan mengajar 5 materi yakni Pendidikan Karakter, Bela Negara, Literasi dan Numerasi, Kecakapan Hidup serta Kepanduan, dan tak juga melayani kebutuhan pengembangan keprofesian berkelanjutan guru salah satunya adalah penilaian angka kredit guru.
Kompilasi kekuatan antara ragam program, pengembangan program, strategi pelaksanaan program dan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni merupakan kombinasi sempurna untuk mencapai visi besar dari direktorat guru pendidikan dasar.
Kisah Klasik untuk Masa Depan
Rasullullah SAW pada salah satu sabdanya: Sebaik-baik Manusia’ adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain, seperti yang dikutip dari Hadits riwayat Al-Qadlaa’iy dalam Musnad Asy-Syihaab no. 129, Ath-Thabaraaniy dalam Al-Ausath no. 5787.
Bekal inilah yang menjadi landasan dasar dedikasi diri saya dalam bekerja. Karena saya meyakini bisa jadi saya bukanlah orang yang berpengaruh, tidak berpendidikan tinggi, berekonomi lemah dan tak banyak pengikut serta pengaruh. Namun, ketika saya bisa memberi banyak manfaat bagi orang lain, maka Insya Allah saya termasuk dalam kelompok sebaik-baik manusia seperti dijelaskan dalam hadis di atas.
Berbekal pengalaman yang sudah saya miliki tentunya saya menyadari betul bahwa dinamika kerja tentu akan menemui kendala/ masalah baik horizontal maupun vertikal. Namun telah saya tanamkan dalam hati serta fikiran saya, bahwa seberapa besar hasil baik materi maupun posisi/jabatan yang akan didapat dari hasil perlakuan tidak baik kepada rekan kerja seperti fitnah, adu domba, menjatuhkan ataupun berkhianat tidak akan pernah sebanding dengan kerusakan yang timbul, seperti merusak hubungan pertemanan/ persahabatan, kondusifitas lingkungan kerja dll.
Kalau bisa maju bersama mengapa harus maju sendiri, terlebih meninggalkan rekan yang telah berjalan bersama kita.
Lingkungan kerja saya saat ini berada di direktorat guru pendidikan dasar merupakan rumah baru saya, yang telah menyambut saya dengan senyum, kehangatan, kekeluargaan, kesempatan, kebaikan dan keharmonisan.
Bagi saya rumah baru saya adalah tempat saya menghabiskan sebagian besar waktu saya di tempat tersebut. Ini adalah tempat yang mencerminkan impian dan harapan saya. Idealnya, itu harus menjadi tempat yang mendorong saya untuk tumbuh dan berkembang sebagai individu yang memberikan segenap kemampuan saya kepada organisasi tempat saya bekerja.
Tempat kerja yang baik adalah tempat kerja yang memungkinkan para staf bekerja dengan nyaman dan efektif secara efisien, faktor-faktor tersebut dapat mendorong diri saya untuk bekerja secara efektif. Karena bagaimanapun tempat kerja yang baik adalah yang mencerminkan nilai-nilai pribadi diri saya.
Dengan memiliki lingkungan kerja saat ini di direktorat guru pendidikan dasar dimana saya dapat mendiskusikan masalah secara terbuka, memecahkan masalah bersama dan maju bersama merupakan torehan tinta emas untuk sebuah kisah klasik untuk masa depan.
Terakhir, saya mengamini pesan yang tersemat dalam sebait lirik sebuah lagu “Sentuhlah dia tepat dihatinya, dia kan jadi milikmu selamanya, sentuh dengan setulus cinta buat hatinya terbang melayang”.
-- Selesai --