MEDAN, Kemdikbudristek: Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan, Benny Sinomba Siregar menerima kedatangan tim Press Tour Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Kantornya, Senin (27/11/2023). Rombongan Kemendikbudristek dipimpin Asep Kiki Marjuki dari Direktorat Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK).
Benny didampingi Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan, Mujiono. Sementara Asep Kiki Marjuki datang bersama sejumlah wartawan ibu kota dan staf Direktorat Guru Dikdas Ditjen GTK Kemendikbudristek.
“Kami datang ke Kota Medan karena mengetahui komitmen yang tinggi dari pimpinan daerah di Kota Medan terhadap peningkatan kualitas guru-guru pendidikan dasar, khususnya pada program Guru Penggerak,” ujar Asep Kiki Marjuki yang akrab disapa Askim, mengawali pertemuan hari itu.
Kota Medan dinilai sebagai salah satu kota yang punya antusiasme tinggi pada sejumlah program Kemendikbudristek yang berupaya meningkatkan kualitas para guru. Seperti diketahui juga, hingga Oktober 2023, Kemendikbudristek telah mengeluarkan berbagai episode Merdeka Belajar. Hal tersebut dilakukan dalam upaya mewujudkan transformasi di bidang pendidikan dan kebudayaan.
Sejalan dengan semangat Merdeka Belajar, sederet program prioritas yang berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran guna mencetak SDM unggul gencar dilakukan. Di antara program prioritas tersebut adalah Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan, Platform Merdeka Mengajar (PMM), dan Pengangkatan Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah.
Kadisdikbud Kota Medan, Benny Sinomba Siregar menyambut hangat kedatangan tim Pres Tour Kemendikbudristek. Dikatakannya jika Medan memang sangat antusias pada program peningkatan kualitas dan kesejahteraan para guru.
“Pemerintah Kota Medan memang sangat memerhatikan kualitas para guru lewat berbagai program pelatihan. Demikian juga kesejahteraannya. Saat ini kami upayalan peningkatan honor. Karena kalau kerja sudah baik tapi honor kurang, kan bagaimana?” ujar Benny.
Karena itu, begitu Kemendikbudristek merilis program Merdeka Belajar berupa Guru Penggerak, maka para guru pun didorong untuk berpartisipasi secara luas.
Program Guru Penggerak bertujuan menciptakan pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid. Para guru yang lolos pendaftaran program Guru Penggerak akan mengikuti pelatihan selama 6 bulan. Setelah lulus, para Guru Penggerak yang memenuhi syarat dapat diangkat sebagai Kepala Sekolah ataupun Pengawas Sekolah.
Di Kota Medan ada sedikitnya 15 ribu guru dari sekolah negeri maupun swasta. Dari jumlah itu, sudah ada 462 orang yang mengikuti program Guru Penggerak. Ditambah dengan 212 orang lainnya yang tengah mengikuti program pendidikan Calon Guru Penggerak (CGP), maka totalnya diperkirakan akan mencapai 674 orang Guru Penggerak.
Dari jumlah itu, sudah ada 81 orang yang diangkat sebagai kepala sekolah. Rinciannya, sebanyak 63 orang Kepala Sekolah berasal dari Guru Penggerak, sementara 13 orang lainnya dari calon Guru Penggerak.
Menurut Benny, data-data di atas menunjukkan Kota Medan sangat mengapresiasi program-program pemerintah pusat yang berupaya meningkatkan kualitas guru.
“Kami sadar bahwa kemajuan pendidikan sangat menentukan kemajuan daerah. Dan kemajun bidang pendidikan dimulai dari kemerdekaan berpikir para guru-gurunya,” tandas Benny.
Benny berharap program pemerintah yang sangat baik ini tetap dijalankan, meski mungkin saja pimpinan bakal berganti.
Menambahkan pernyataan Kadisdikbud Medan, Kabid Pembinaan KetenagaanDinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota, Mujiono menyebutkan bahwa animo para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak sangat besar. Sebagian besar bukan sekedar ingin menjadi kepala sekolah atau pengawas, tapi karena memang para guru ingin mendapatkan ilmu yang lebih.
Untuk itu, Pemerintah Kota Medan bahkan memfasilitasi adanya coaching clinic bagi guru yang berminat ikut program Guru Penggerak.
“Sampai-sampai banyak guru yang statusnya masih sebagai calon guru penggerak, tapi kami angkat sebagai Kepala Sekolah. Itu karena sudah memenuhi syarat kepala sekolah atau MSKS. Sampai seperti itu komitmen pemkot,” imbuh Mujiono.
Usai bertemu Kadisdikbud Medan, tim press tour pun bergerak untuk memotret sejumlah kemajuan pendidikan di Kota Medan. Diantaranya berkunjung ke SMP Negeri 4 Kota Medan, bertemu para Kepala Sekolah dari Guru Penggerak, jumpa dengan guru pengguna Platform Merdeka Mengajar sampai berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) untuk menggali seputar program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan.(J02)
Sumber: www.waspada.id