PG Dikdas, Banda Aceh – Program Kemitraan Guru menjadi sarana yang strategis untuk pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia. Pasalnya melalui program kemitraan inilah saling memberikan motivasi, pengalaman, mengimbaskan dan membangun keunggulan bersama.
Demikian disampaikan Guru Mitra 1 Pelajaran IPA, Agung Sugiharto, S.Pd, M.Pd saat ditemui di sela-sela kegiatan Workshop dan Evaluasi Program Kemitraan Tahun 2018 di Kabupaten Aceh Besar yang berlangsung di Arabia Hotel, Kamis (20/6/2019).
Agung yang juga merupakan Guru di SMPN 2 Madiun, Jawa Timur ini merasakan betul manfaat dari program ini. Melalui program ini dirinya bisa berbagi pengalaman dan ilmunya selama mengajar di SMPN 2 Madiun. Dia merasa betul adanya perbedaan kondisi mengajar antara Aceh dan Madiun.
“Saya merasakan betul dari Program Kemitraan Guru ini. Saya bertemu dengan guru-guru di berbagai daerah, khususnya Aceh. Ini ada perbedaan yang dihadapi. Harapan dari Program Kemitraan ini akan terwujud percepatan dan persamaan kualitas pendidikan di seluruh daerah di Indonesia,” katanya.
Sebagai Guru Mitra 1 dia selalu memberikan motivasi kepada Guru Mitra 2 dan Mitra 3 untuk memiliki semangat dalam menjalankan tugasnya mencerdaskan kehidupan bangsa. Yang senantiasa dia ingatkan kepada mereka adalah menjadi guru yang optimis dan jangan minder.
Dia menambahkan sejatinya semua guru memiliki kemampuan yang sama. Sebab, saat menempuh pendidikan di universitas memiliki pengetahuan dan modal yang sama sebagai guru.
“Guru semuanya sama. Jadi jangan merasa rendah diri karena hanya mengajar di sekolah pinggiran atau sekolah tidak favorit. Motivasi ini saya selalu saya sampaikan kepada mereka agar tidak merasa minder atau rendah diri,” ujarnya.
Lebih lanjut melalui Program Kemitraan ini juga menjadi sarana untuk memotivasi guru mitra 2 dan mitra 3 agar tidak mudah putus asa ketika dihadapkan dengan tantangan-tantangan saat mengajar. Jika ada keterbatasan sarana atau prasarana harus lebih kreatif. Sehingga mereka tetap bisa menjalankan tugasnya dalam kegiatan belajar mengajar secara optimal.
“Sesulit apa pun kita harus hadapi. Pasti ada caranya. Saya motivasi agar mereka bisa melakukan cara untuk menghadapi keterbatasan itu,” katanya.