Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau melatih ketrampilan. Pendidikan berfungsi mengembangkan apa yang secara potensial dan aktual telah dimiliki oleh peserta didik. Karena peserta didik bukanlah gelas kosong yang harus diisi dari luar. Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik pribadinya ke arah yang positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya.
Proses memperoleh pendidikan diperuntukkan bagi seluruh peserta didik baik yang tidak memiliki hambatan maupun yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena memiliki kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang membaur dengan peserta didik pada umumnya atau dikenal dengan pendidikan inklusi. Pendidikan Inklusi menurut UNESCO (Taklimuna: Journal of Education and Teaching, Vol.2 No.1, 2023, 2023) menerangkan bahwa pendidikan yang ramah untuk semua melalui pendekatan pendidikan yang berusaha untuk menjangkau semua orang tanpa terkecuali.
Oleh karena itu, untuk mendorong kemampuan pembelajaran bermakna di sekolah peserta didik di sekolah pendidikan inklusi dibutuhkan lingkungan belajar yang kondusif, baik sumber daya manusia (guru), tempat belajar, metode, sistem penilaian, sarana dan prasarana serta yang tidak kalah pentingnya adalah guru menerapkan pendekatan pembelajaran yang efektif sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga untuk mengakomodasi kebutuhan peserta didik dengan kebutuhan khusus maka sekolah menyelenggarakan pendidikan yang inklusif.
Pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan adalah pendekatan berdiferensiasi yang berpihak kepada peserta didik, alasannya Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses atau filosofi untuk pengajaran efektif dengan memberikan beragam cara untuk memahami informasi baru untuk sexual Peserta Didik dalam komunitas ruang kelasnya yang beraneka ragam.
Permasalahan hadir di kelas VI SDN Pulau Kelapa 02 Pagi pada konten reklame adalah peserta didik kurang ditantang untuk menggali sumber belajar di lingkungan sekolah untuk mendukung pembelajaran yang efektif padahal di lingkungan sekitar ada jenis reklame yang dapat dimanfaatkan peserta didik untuk belajar. Selain lingkungan fisik, di sekolah juga ada guru yang berprofesi sebagai wirausaha serta di sekolah menyediakan sarana informatika yang menunjang, tetapi sumber belajar lingkungan di atas tidak dimanfaatkan oleh guru untuk menunjang pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan dan permasalahan lain muncul adalah belum diakomodasinya peserta didik yang memiliki hambatan khusus, seperti tunagrahita, tunarungu dan autis. Oleh karena itu untuk mendukung akomodasi yang dibutuhkan peserta didik dan memanfaatkan sumber belajar yang maksimal di SDN Pulau Kelapa 02 Pagi, maka diperlukan upaya penerapan pendekatan yang beragam atau dikenal dengan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar penunjang.
Pembelajaran berdiferensiasi di dalam kelas akan berjalan efektif apabila guru menerapkan strategi yang tetap, salah satunya adalah guru menerapkan strategi dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Pentingnya peranan sumber belajar untuk mendukung efektivitas pembelajaran berdiferensiasi ini didasarkan pada pendapat dari Samsinar (2019) yang menyatakan bahwa Learning resources atau sumber belajar merupakan komponen penting dan memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Salah satu jenis sumber belajar yang dekat dengan peserta didik yaitu lingkungan sekitar. Menurut Ruswandi (Wulandari, 2020) menyatakan bahwa, “Memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran akan menjadikan proses belajar mengajar lebih bermakna, karena para Peserta Didik dihadapkan pada peristiwa dan keadaan yang sebenarnya secara alami. Artinya, dengan adanya pemanfaatan lingkungan ini akan berdampak pada proses pembelajaran yang bermakna, mengakomodasi kebutuhan peserta didik, memberikan kesempatan kepada Peserta Didik berdasarkan gaya belajarnya, dan guru dalam melakukan pendekatan berdiferensiasi dengan pendekatan berbasis lingkungan.
Pendekatan pembelajaran diferensiasi merupakan sebagai alternatif untuk dapat memberikan solusi dan pemecahan masalah terkait keberagaman peserta didik seperti kompetensi dan kemampuan peserta didik saat belajar di kelas yakni untuk menciptakan suasana belajar yang joyfull learning, pembelajaran kolaboratif dan pemilihan materi dan proses belajar. Guru dituntut untuk memiliki kompetensi dalam merangkul semua keberagaman peserta didik di dalam kelas, maka guru harus tepat dalam pemilihan metode, strategi, media daa, sumber belajarnya. Oleh karenanya, untuk mencapai pembelajaran yang mengakomodasi kebutuhan peserta didik khususnya di kelas VI yang memiliki Peserta didik berkebutuhan khusus ini harus mempersiapkan strategi, salah stunya dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarnya.
Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dengan pendekatan berdiferensiasi sepertinya terdapat berbagai tantangan, diantaranya:
Aksi
Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan prinsip ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Reflkesi
Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar pada materi seni budaya dan prakarya pada topik reklame memberikan dampak yang positif dan juga menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Proses pembelajaran dengan menerapkan prinsip pembelajaran diferensiasi.
Dampak dengan pembelajaran berdiferensiasi adalah peserta didik dengan gaya belajar visual diberikan sarana dan media berbasis teknologi berupa HP dan laptop, mereka terlihat antusias dan nyaman saat belajar, bagi kelompok dengan gaya belajar Audio saat ditugaskan dan diberikan kesempatan untuk mendengarkan secara langsung penjelasan dari Narasumber terkait reklame terlihat fokus saat mendengarkan Ibu Ria selaku narasumber sekaligus wirausaha saat penggunaan reklame. Berdarakan hasil yang diperoleh peserta didik berkebutuhan khusus diatas, menunjukkan bahwa siswa berkebutuhan khusus memiliki potensi yang daoat dikembangkan. Hasil ini sesuai dengan laporan penelitian oleh Robiyansah dkk (2020) menjelaskan bahwa There are some documented benefts of inclusive education system for children with disabilities. Firstly, inclusion was mostly related to either positive or neutral effects on academic outcomes among nondisabled students, hal itu dapat diartikan bahwa manfaat yang terdokumentasi dari sistem pendidikan inklusif untuk anak-anak penyandang disabilitas adalah, pendidikan inklusi sebagian besar memiliki efek positif atau netral pada hasil akademik di antara siswa nondisabilitas, Robiyansah juga menambahkan Moreover, it was reported that there is no relation between the lower rates of students who continued to upper secondary education atau siswa non-disabilitas di sekolah inklusi memiliki pandangan positif yang lebih baik terhadap siswa difabel.
Referensi
Herwina, W. (2021). Optimalisasi Kebutuhan Murid Dan Hasil Belajar Dengan Pembelajaran Berdiferensiasi. Perspektif Ilmu Pendidikan, 35(2), 175–182. https://doi.org/10.21009/pip.352.10
Li, L., & Ruppar, A. (2021). Conceptualizing Teacher Agency for Inclusive Education: A Systematic and International Review. Teacher Education and Special Education, 44(1), 42–59. https://doi.org/10.1177/0888406420926976
Rasmitadila, Humaira, M. A., & Rachmadtullah, R. (2021). Teachers’ perceptions of the role of universities in mentoring programs for inclusive elementary schools: A case study in indonesia. Journal of Education and E-Learning Research, 8(3), 333–339. https://doi.org/10.20448/JOURNAL.509.2021.83.333.339
Robiyansah, I. E., Mudjito, M., & Murtadlo, M. (2020). The development of inclusive education management model: Practical guidelines for learning in inclusive school. Journal of Education and Learning (EduLearn), 14(1), 80–86. https://doi.org/10.11591/edulearn.v14i1.13505
Samsinar, S. (2019). Urgensi Learning Resources ( Sumber Belajar ). Jurnal Kependidikan, 13, 194–205.
Suwartiningsih, S. (2021). Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan di Kelas IXb Semester Genap SMPN 4 Monta Tahun Pelajaran 2020/2021. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 1(2), 80–94. https://doi.org/10.53299/jppi.v1i2.39
Taklimuna: Journal of Education and Teaching, Vol.2 No.1, 2023. (2023). 2(1), 65–72.
Wulandari, F. (2020). JOURNAL OF EDUCATIONAL REVIEW AND RESEARCH Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar Anak Sekolah Dasar (Kajian Literatur). 3(2), 105–110.
HIDAYAT | |
SDN Pulau Kelapa 02 Pagi | |
D.K.I. Jakarta, Kab. Kepulauan Seribu |