Jakarta, April 2025 - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru, melaksanakan Bimbingan Teknis Training of Trainer (ToT) Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) Batch 1 yang diikuti oleh 160 orang calon fasilitator. Peserta jenjang pendidikan dasar dan menengah berasal dari profesi Widyaiswara, Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP), serta guru, dari wilayah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Program ini bertujuan untuk menyiapkan fasilitator yang tidak hanya memahami materi teknis Koding dan KA, tetapi juga mampu melatih guru-guru di jenjang pendidikan dasar secara efektif dan kontekstual. Ini adalah langkah awal, kedepan akan menambah jumlah calon Fasilitator daerah sesuai kebutuhan. Hal ini dilakukan dalam upaya memajukan pendidikan untuk semua dengan memberikan standar pelayanan yang Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif dan Harmonis (RAMAH) dalam memperluas penerapan pembelajaran Koding dan KA di sekolah, sejalan dengan arah kebijakan penguatan kompetensi digital di abad 21.
Pembukaan kegiatan dihadiri oleh Ir. Moch. Abduh, MS.Ed., Ph.D., Staf Ahli Mendikdasmen Bidang Teknologi Pendidikan, Dr. M. Muchlas Rowi, S.F., S.H., M.M., Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Artifisial, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Prof. Dr. Nunuk Suryani, Direktur Guru Pendidikan Dasar, Dr. Rachmadi Widdiharto, MA., Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Putra Asga Elevri, S.SI., M.Si., dan beberapa Kepala UPT Ditjen Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru.
Dalam laporannya, Rachmadi Widdiharto, menyampaikan harapan bahwa kegiatan ini akan menjadi langkah strategis dalam menyiapkan fasilitator yang mampu menghadirkan pelatihan pembelajaran koding dan KA melalui Pendekatan Pembelajaran Mendalam di sekolah sasaran dengan Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmonis (RAMAH). Koding dan Kecerdasan Artifisial mengenalkan siswa pada cara berpikir logis komputasional sejak dini, meningkatkan kreativitas melalui proyek digital sederhana, serta membekali mereka dengan dasar teknologi yang relevan dan kontekstual untuk masa depan. Batch 1 dapat terlaksana dengan dukungan relaksasi anggaran, dan untuk batch berikutnya hingga bulan Mei nanti dapat diselesaikan rencananya 4 (empat) tahap melalui pembagian wilayah terkait dengan UPT maupun LPD.
Lebih lanjut, Putra Asga Elevri, Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, menambahkan “Selama pelatihan, peserta mendapatkan pembekalan mulai dari filosofi pembelajaran Koding dan KA, pendekatan pedagogi, hingga simulasi praktik mengajar. Mereka juga diajak memahami tantangan dan potensi integrasi Koding dan KA ke dalam kurikulum secara lebih luas dan inklusif. Koding dan KA bukan hanya soal teknologi, tapi tentang membentuk pola pikir logis, kreatif, dan etis. Fasilitator yang kami siapkan harus mampu menularkan semangat itu ke para guru.”
Dalam arahannya Dirjen GTKPG, Nunuk Suryani menyampaikan harapannya bahwa dengan adanya ToT ini, calon fasilitator dapat memahami kebijakan Kemendikdasmen yang berkaitan dengan pembelajaran Koding dan KA, menguasai pengetahuan konten keilmuan Koding dan KA, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pedagogik dalam pembelajaran Koding dan KA sebagai bekal dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran Koding dan KA, yang nantinya akan diterapkan pada saat menjadi fasilitator.”
Harapan ini dimiliki seiring dengan adanya perkembangan Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0, yang menuntut sumber daya manusia unggul dengan pemahaman dan keterampilan digital yang kuat. Tanpa literasi digital yang memadai, generasi muda akan menghadapi kesulitan dalam bersaing di dunia kerja yang makin berbasis teknologi.
Peserta ToT yang telah lulus nantinya akan berperan sebagai fasilitator pelatihan guru-guru di wilayah masing-masing. Diharapkan, keberadaan fasilitator ini dapat mengakselerasi literasi digital di lingkungan sekolah. Metode pengajaran interaktif ini akan memberikan bekal pada para calon fasilitator yang akan menjadi garda terdepan dalam menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, dan semangat integrasi teknologi ke dalam pembelajaran di Indonesia.