GTK Dikdas, Jakarta – Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Iwan Syahril mengatakan perubahan dalam dunia pendidikan perlu dilakukan. Pasalnya, setiap zaman pasti akan mengalami perubahan.
Saat ini perubahan berjalan begitu cepat, seiring dengan percepatan perkembangan teknologi dan informasi.
“Pendidikan di seluruh dunia termasuk Indonesia sejak tahun 2000 atau pada abad ke-21 mulai banyak diskusi soal “new normal”. Ini artinya perubahan diperlukan dalam dunia pendidikan bahwa ke depan dunia akan berbeda dan akselerasi perkembangan tekonologi komunikasi dan informasi sangatlah cepat,” ujar Dirjen GTK Iwan Syahril pada Webinar yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (LPPKSPS), Selasa (9/6/2020).
Webinar yang bertemakan Kesiapan dan Adaptasi Kepemimpinan dan Manajemen Sekolah Menyongsong “New Normal” ini diikuti oleh 150 orang kepala sekolah, 75 orang pengawas sekolah, 25 orang widyaiswara, dan 25 orang dari dinas pendidikan yang mengikutinya melalui aplikasi Zoom serta para penonton yang melihat melalui live streaming di akun YouTube LPPKSPS TV.
Menurut Iwan dengan adanya pandemi Covid-19 ini memberikan hikmah dan pembelajaran tersendiri, yakni mempercepat dorongan kita semua untuk melakukan perubahan, yakni dengan melakukan sesuatu yang baru dalam dunia pendidikan.
“Jadi sebenarnya dorongan untuk new normal sudah lama sekali, saat pendidikan masih terjebak dengan kenormalan yang sudah kadaluarsa. Kita sudah masuk revolusi industri 4.0, tapi dalam dunia pendidikan masih terjebak pada 2.0,” ujarnya.
Maka itu, menurut Iwan perubahan dalam dunia pendidikan perlu segara dilakukan untuk mengejar ketertinggalan. Jika tidak segara melakukan perubahan maka kehadiran sekolah akan dipertanyakan, apakah benar-benar mampu mempersiapkan generasi yang mampu menjawab tantangan zaman.
Lebih lanjut Iwan mengutip apa yang disampaikan oleh Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara bahwa peran pendidikan sangat penting untuk menjemput tantangan zaman.
Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa pendidikan adalah tempat bersemayamnya benih-benih kebudayaan. Kebudayaan di sini memiliki arti peradaban. "Peradaban apa yang ingin kita bentuk ini merupakan pekerjaan paling penting adalah pendidikan. Apa yang dikerjakan di pendidikan bukan sekadar pekerjaan tapi pekerjaan untuk meletakkan pondasi peradaban bangsa," ujarnya menambahkan.
Untuk menyikapi perubahan menurut Ki Hajar kita perlu melihat dua hal. Pertama adalah kodrat alamnya dan kedua kodrat zamannnya. Iwan menjelaskan kodrat alam merupakan tempat di mana masyarakat berada. Dan itu sangat mempengaruhi bagaimana kebudayaan dibentuk dan apa perubahan yang harus dilakukan dan dibutuhkan. Meskipun alamnya sama tapi zamannya berbeda akan membawa tuntutan perubahan yang berbeda pula.
"Dialog antara kodrat alam dan kodrat zaman akan selalu timbul dan kita sebagai pendidik menyikapinya harus dengan bijaksana," ujarnya.
Menurut Ki Hajar untuk urusan menajemen perubahan bisa terus melakukan adaptasi. Itu merupakan hal yang penting dan itu merupakan fitrah dari semesta. Maka itu perubahan merupakan hal yang fundamental dalam pendidikan. "Dalam konteks new normal ini kita memilki mimpi adalah menjadi negara maju, negara yang sejahtera lahir dan batin," ujarnya.