Bandung, Kemendikbudristek – Workshop pendidikan di Kota Bandung merupakan bagian dari kegiatan kolaborasi kemitraan antara Komisi X DPR RI dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Dinas Pendidikan Kota Bandung. Kegiatan workshop ini diselenggarakan selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 17 s.d. 19 Juni 2023 di Hotel Arion Suites, Bandung.
Pada kesempatan tersebut Anggota Komisi X DPR RI Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si., M.Psi.T. sebagai keynote speaker pada kegiatan tersebut menyatakan bahwa tujuan workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi dari peserta.
“Dengan perubahan yang terjadi mulai dari kebijakan pemerintah pusat serta pendekatan mengajar yang harus terus disesuaikan dengan kebutuhan zaman, maka para guru dan kepala sekolah diharuskan untuk terus menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu diharapkan dengan kegiatan workshop ini kita dapat menggali ilmu dari para narasumber yang luar biasa dengan latar belakang keilmuan masing-masing” ujar Ledia pada kesempatan pemberian arahan (17/06).
Dalam kesempatan yang sama Kota Bandung sebagai tuan rumah kegiatan melalui Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Drs. Hikmat Ginanjar, M.Si. mendukung dan mengapresiasi program-program pemerintah yang mendukung peningkatan kompetensi dari para guru dan Kepala Sekolah.
“Dinas Pendidikan Kota Bandung menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kolaborasi antara Komisi X DPR RI dengan Kemendikbudristek. Dinas Pendidikan Kota Bandung akan terus mendukung dan mengapresiasi program-program dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Bandung siap untuk menyelaraskan program-program tersebut dengan satuan pendidikan” ujar Hikmat (18/06).
“Harapannya para peserta yang mengikuti kegiatan ini dapat menyebarkan informasi kepada teman-teman sejawatnya sehingga manfaat dari kegiatan ini dapat dirasakan manfaatnya terhadap komunitas yang lebih luas.” harap Hikmat.
Sedangkan Kemendikbudristek melalui Direktur Guru Pendidikan Dasar Dr. Rachmadi Widdiahrto, M.A. menyatakan bahwa pihak kementerian senantiasa mendukung kolaborasi dengan Komisi X DPR RI dalam rangka meningkatkan kompetensi dari para Guru dan Tenaga Kependidikan terutama dalam mengatasi krisis pembelajaran yang terjadi.
“Pemerintah dalam hal ini Kemendikbudristek tidak henti-hentinya melakukan terobosan, kita ingin memastikan learning journey sesuai dengan karakter siswa, dengan terjadinya krisis Pendidikan yang bisa dilihat dari capaian nilai PISA kita yang rendah dan hal tersebut diperparah dengan terjadinya pandemi Covid-19, maka Kemendikbudristek melakukan beberapa kebijakan Merdeka Belajar untuk mengatasi krisis pembelajaran tersebut” ujar Rachmadi.
“Salah satu Episode Merdeka Belajar tersebut adalah dengan adanya Kurikulum Merdeka. Ada 6 dukungan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka ini adalah keberadaan Platform Merdeka Mengajar (PMM), Webinar Series, Komunitas Belajar, Narasumber Berbagi Praktik Baik (NS BPB), keberadaan pusat layanan bantuan (Help Desk), dan Mitra Pembangunan” tambah Rachmadi.
Rachmadi menyatakan bahwa keberadaan teknologi menjadi keniscayaan bagi para guru di era sekarang, “Adanya PMM mendorong guru untuk dapat memanfaatkan platform ini untuk belajar, berkarya dan berbagi dalam satu platform. Bukan teknologi yang akan menggantikan Guru, tetapi Guru yang tidak menggunakan teknologi akan ditinggalkan oleh Siswa” tambah Rachmadi.
Kegiatan workshop yang diadakan selama tiga hari berturut-turut dengan menghadirkan tema dan narasumber yang berbeda. Narasumber yang dihadirkan terdiri dari para Akademisi dan Praktisi dengan latar belakang yang sesuai, sedangkan peserta yang dihadirkan terdiri dari para guru, kepala sekolah, dan perwakilan komite dari semua jenjang mulai dari PAUD, SD, SMP, sampai SMA/SMK se-Bandung Raya. Tema-tema yang diangkat disesuaikan dengan kebutuhan Guru dan Kepala Sekolah dengan tantangan yang dihadapi saat ini terutama dalam menghadapi kemajuan teknologi 5.0. (Penulis: Asep Kiki)