Guru Harus Terus Berinovasi
Semarak dan meriah, itulah kesan yang dirasakan pada puncak perayaan Hari Guru Nasional tahun 2023. Lebih dari 7500 guru dari berbagai daerah memenuhi Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada hari Sabtu, 25 November 2023.
Mengusung tema Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar, HGN 2023 begitu meriah dengan kehadiran Presiden Ir. Joko Widodo. Selain Menteri Pendidikan, Kebudayaa, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim sebagai pemilik acara, hadir pula sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Dipandu oleh Raffi Ahmad dan Okky Lukman acara pembuka diisi dengan persembahan lagu hiburan dari artis pendukung yang berlatar belakang guru dan pelajar. Adapun pengisi acara yang tampil secara berurutan antara lain penyanyi Andien, bapak guru Tri Adinata, Fazka, ibu guru Risa Damayanti, Novia Bachmid, Rossa, Wika Salim dan Gita Bumi Voice. Selain itu hadir pula siswa-siswi dari SMP dan SMA Al-Azhar Medan.
Indonesia Butuh Lebih Banyak Inovator
Dalam sambutannya Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyampaikan tentang keberhasilan program Kurikulum Merdeka Belajar. “Alhamdulillah Pak Jokowi pada tahun ini tepat di usia Merdeka Belajar yang sudah berjalan 4 tahun akhirnya kami bisa mengundang 7.500 guru untuk datang ke Jakarta merayakan Hari Guru Nasional. Juga masih ada ibu dan bapak guru di seluruh Indonesia yang bergabung secara daring,”ujar Mas Menteri Nadiem Anwar Makarim gembira.
Mas Menteri Nadiem juga menjelaskan jika lebih dari sekarang sudah lebih dari 80% sekolah sudah menggunakan kurikulum Merdeka Belajar. “Tentunya kita semua ingin agar semua sekolah di Indonesia akhirnya mengimplementasi kurikulum baru ini yang berpusat kepada kemerdekaan guru. Gurulah yang harusnya menentukan kalau anak itu di level kompetensi mana. Guru yang harusnya diberikan kebebasan untuk menjadi kokreator,” ujar Mas Menteri yang merasa yakin bahwa Kurikulum Merdeka Belajar akan terus berlanjut meskipun ganti pemerintahan dan capaian guru honorer menjadi ASN P3K hampir mencapai satu juta orang pada 2024.
Mas Menteri juga menegaskan jika di masa yang akan datang Indonesia membutuhkan banyak inovator. “Kedepan kita membutuhkan lebih banyak inovator penggerak yang berani melakukan perubahan dan untuk itu yang terpenting sebenarnya esensi dari merdeka belajar adalah keberanian untuk terus mencari yang terbaik untuk murid-murid kita,”ujar Mas Menteri optimis.
Jadi Presiden Berkat Guru
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya memberikan hadiah kepada penerima Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) tahun 2023 dari Tingkat PAUD, Dikmas, SD,SMP, SMA, SLB dan karya PPG Prajabatan. Ia menjelaskan jika dirinya bisa menjadi Presiden berkat jasa para guru.
Menurut Presiden Jokowi peringatan HGN adalah salah satu bentuk apresiasi terhadap guru yang dari pagi sampai malam hari tidak pernah berhenti untuk mendedikasikan diri kepada anak-anak bangsa Indonesia. “Ini adalah kewajiban negara untuk memberikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para guru. Saya bisa jadi presiden seperti ini juga karena guru. Tentu saja para guru juga mempunyai banyak kewajiban-kewajiban untuk terus berinovasi,” tutur Presiden Jokowi
Presiden Jokowi juga gembira atas capaian yang berhasil diraih Kemendikbudristek terkait Kurikulum Merdeka Belajar, Guru Penggerak, dan ASN PPPK. Ia juga meminta para guru untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan agar mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkepribadian Indonesia, berkarakter Indonesia, serta SDM unggul dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin tidak mudah.
Manusia Pohon Guru Penggerak
Di tengah sambutan, Presiden Jokowi meminta salah satu guru penggerak untuk maju ke atas podium. Guru yang tampil adalah Kuswanto. Ia adalah guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kayumpia, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Presiden Jokowi bertanya tentang perjalanan dari Sigi ke Jakarta, serta pengalamannya menjadi guru penggerak di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T). “Dari Sigi terus ke Palu dulu baru ke Jakarta,” ujar Kuswanto yang berasal dari wilayah 3T.
Kuswanro bercerita bahwa dirinya ikut Guru Penggerak Angkatan ke-7. ”Mungkin tidak sama dengan yang lainnya karena mudah jaringan. Tapi kalau di tempat saya itu susah jaringan sehingga saya naik di atas pohon untuk mencari sinyal, sehingga saya dijuluki manusia pohon,” ujar Kuswanto yang sudah 31 tahun mengajar itu berkisah.
Mendengar cerita tersebut, Presiden Jokowi pun memberikan beberapa pertanyaan yang kemudian bisa dijawab Kuswanto dengan baik. Presiden Jokowi kemudian meminta Mas Menteri Nadiem untuk segera menjadikannya kepala sekolah. Namun ternyata Kuswanto sendiri akan menjadi pengawas karena telah lulus uji kompetensi sebagai calon pengawas. Sehingga akhirnya ia mendapatkan sepeda yang akan dikirim langsung ke Kabupaten Sigi oleh Staf Istana Kepresidenan. ***
4 Komentar terkait Berita