GTK Dikdas - Matematika diyakini sebagian murid sebagai mata pelajaran yang sulit dan menyeramkan. Tidak heran jika skor Program Penilaian Pelajar Internasional atau Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia selalu berada di posisi paling bawah di antara negara-negara lain.
Menyadari kondisi tersebut peningkatan kemapuan literasi dan numerasi menjadi salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Hal ini selain untuk meningkatkan skor PISA, juga untuk mempersiapkan genarasi Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman abad ke-21, terutama revolusi industri 4.0.
Namun untuk mempersiapkan itu semua diperlukan terobosan untuk menghadirkan guru yang berkualitas. Karena guru merupakan ujung tombak pendidikan yang berperan dalam mewujudkan siswa yang pembelajar aktif, kontekstual, kolaboratif, komunikatif, dan kreatif.
Oleh karena itu, Direktorat Guru Pendidikan Dasar telah mengambil langkah strategis dengan mengadakan Bimbingan Teknis Penguatan Keterampilan Numerasi Guru Dikdas melalui Math City Map (MCM). Bimtek diselenggarakan sebagai upaya dalam meningkatan keterampilan dan kemampuan berpikir kritis peserta didik sekaligus pembelajaran yang menyenangkan.
Bimtek ini merupakan sebuah kesempatan yang sangat berharga bagi guru di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Animo Guru Dikdas untuk mendaftar dan berpartisipasi memanfaatkan kesempatan ini sangat tinggi.
Direktur Guru Pendidikan Dasar Dr. Rachmadi Widdiharto, M.A., mengatakan platform digital MCM dapat membantu guru dalam meningkatkan kemampuan numerasi. Hal ini sesuai dengan kebijakan Kemdikbudristek untuk senantiasa meningkatkan kualitas pembelajaran.
Di sisi lain, saat ini Kemdikbudristek telah mengganti ujian nasional dengan asesmen nasional. Di mana di dalamnya terdapat tiga aspek, yaitu; asesmen kompetensi minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar.
“Nah dalam asesmen kompetensi minimum itu ada kemampuan literasi dan numerasi. Dari sinilah yang menjadi konsentrasi kita, fokus kita terkait kebijakan bimbingan teknis penguatan kemampuan numerasi melalui math city map,” terang Rachmadi saat membuka Bimbingan Teknis Penguatan Keterampilan Numerasi Guru Dikdas melalui Math City Map (MCM) Tahap 1 Tahun 2021, Selasa, 7 Desember 2021.
Rachmadi menerangkan bahwa melalui kegiatan bimtek ini para guru yang hadir akan mendapatkan banyak informasi dan materi dari para narasumber serta fasilitator yang berasal dari berbagai institusi. Seperti Universität Frankfurt, Monash University, Universitas Negeri Semarang (Unnes), Calvin Institute of Technology, Universitas PGRI Yogyakarta, dan Universitas Ahmad Dahlan. Selain itu ada pula dari Kemdikbudristek, SEAMEO QITEP in Mathematics, dan SMP Negeri 28 Semarang.
“Silahkan nanti kita diskusi, elaborasi, eksplorasi. Apalagi dengan pemanfaatan teknologi aplikasi Math City Map ini bapak ibu guru akan banyak mendapatkan pengetahuan yang dapat diterapkan dalam rangka meningkatkan kompetensi numerasi,” ujar Rachmadi.
Dikembangkan di Jerman
Aplikasi MCM sendiri merupakan aplikasi yang tersedia dalam Android dan iOS yang berbasis pada GPS. Aplikasi ini dikembangkan di Jerman, namun salah satu pengembang utamanya adalah putera Indonesia, Dr.rer.nat Adi Nur Cahyono, dari Universitas Negeri Semarang. Aplikasi MCM dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa melalui proses eksplorasi objek-objek yang menarik di sekitar sekolah, taman, dan di mana saja di semua sudut kota. Saat ini pemanfaatan Math City Map di Indonesia tumbuh semakin luas.
Melalui MathCityMap, guru dapat menghubungkan matematika dengan objek nyata di lingkungan sekitar, taman kota, halaman sekolah, atau tempat lainnya dengan cara meletakkan koordinat GPS tempat-tempat tersebut ke dalam peta digital menjadi sebuah rute. Math Trail inilah yang dijadikan permasalahan matematika yang akan dipecahkan oleh peserta didik. Hal ini sangat relevan dengan program yang dicanangkan Kemdikbudristek terkait numerasi. Selain itu, aplikasi MCM juga dapat mendukung kompetensi numerasi yaitu dengan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan bernalar matematis pada persoalan kontekstual di sekitar.
Dilakukan Empat Tahap
Koordinator Pokja Transformasi Pembelajaran, Dra. Palupi Raraswati, MAP., dalam laporanya mengatakan dalam kegiatan Bimbingan Teknis Penguatan Keterampilan Numerasi Guru Dikdas melalui Math City Map (MCM) Tahun 2021 akan dilaksanakan dalam 4 tahap dan diikuti oleh 240 guru dari seluruh provinsi Indonesia. “Ini adalah tahap pertama atau angkatan pertama,” tuturnya yang akan melaksanakan bimtek berturut-turut hingga tiga minggu ke depan.
Menurut Palupi, 240 guru yang diundang mengikuti Bimbingan Teknis Penguatan Keterampilan Numerasi Guru Dikdas melalui Math City Map ini merupakan guru yang berhasil lolos seleksi. Mereka berhasil menyisihkan pendaftar lain yang jumlahnya mencapai 6.841 orang guru.
Kegiatan ini, kata Palupi, diperuntukan kepada para guru guna meningkatkan keterampilan kemampuan numerasi dan berpikir kritis. Dengan menghadirkan tiga orang narasumber dari luar negeri dan enam orang narasumber dari dalam negeri.
Melalui kegiatan ini harapannya para guru dapat mengimplementasikan transformasi dalam pembelajaran guna mempersiapkan murid menghadapi tantangan abad ke-21. Guru yang mengikuti kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan numerasinya serta dapat mengimbaskan kepada guru-guru lainnya. Selain itu juga diharapkan pembelajaran numerasi menjadi lebih menyenangkan. (Jatnika Hermawan)