Direktorat Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan menyelenggarakan Bimbingan Teknis TNI AD Mengajar di Daerah Terluar, Tertinggal, dan Terdepan (3T) di Batalyon Infanteri Mekanis 512/Quratara Yudha di Kota Malang pada tanggal 11 hingga 14 Desember 2023. Pelatihan yang merupakan bagian dari kerja sama antara Kemendikbudristek dan TNI AD ini sudah diselenggarakan semenjak tahun 2019 di 13 satuan tempur. Pelatihan tahun ini menyasar ke satuan tempur ke-14 dengan jumlah 360 prajurit TNI AD yang akan ditempatkan ke Papua.
Sejumlah 12 tenaga pengajar yang berasal dari berbagai institusi ditugaskan untuk mengajar 4 materi (Pendidikan Karakter, Pembelajaran Literasi dan Numerasi, Kepanduan, serta Fasilitasi Pembelajaran dalam Merdeka Belajar) di 9 rombongan belajar (rombel). Masing-masing rombel diisi oleh 40 prajurit yang mendapatkan 4 jenis ilmu tersebut sebagai bekal mereka di Papua. Diharapkan, para prajurit tersebut dapat menjadi bagian dari solusi untuk salah satu permasalahan kronis di daerah 3T, yaitu terbatasnya jumlah tenaga pengajar.
Terkait hal ini, Asisten Teritorial Kasad (Aster Kasad), yang diwakili oleh Wakil Asisten Teritorial Kasad (Waaster Kasad), Brigadir Jenderal TNI Terry Tresna Purnama, S.I.Kom mengingatkan kita semua akan pentingnya pendidikan:
“….sebagaimana kita ketahui, bahwa pendidikan merupakan hal yang penting dan fundamental dalam menyiapkan generasi penerus bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari tingkat pendidikan masyarakat. Kita ketahui salah satu tujuan nasional adalah mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.”
Kombinasi antara ilmu kemiliteran TNI dan ilmu pendidikan Kemendikbudristek tentunya menambah kepercayaan diri dari para prajurit dalam melaksanakan tugas di Papua. Diharapkan, dengan menguasai dua macam ilmu tersebut, para prajurit bisa lebih menguasai medan dan menarik hati masyarakat Papua.
Direktur Jenderal GTK (Dirjen GTK) yang diwakili oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Temu Ismail, S.Pd. M.Si menitipkan pesan terkait semangat keberlanjutan kerja sama antara Kemendikbud dan TNI AD, sebagai berikut:
“…Harapan kami kerja sama, kolaborasi, gotong royong yang selama ini kita jalin antara Kemendikbudristek dengan TNI tetap berjalan terus sehingga terbentuklah inovasi (serta) kolaborasi untuk memberikan layanan pendidikan di wilayah 3T….”
Dalam hal ini, pendekatan humanis melalui pembelajaran di daerah konflik dari kerja sama TNI dan Kemendikbudristek bukan hanya terkait dengan upaya untuk mengamalkan Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjamin kesempatan pendidikan dan peningkatan mutu kualitas pendidikan yang merata. Lebih dari itu, upaya ini juga untuk anak-anak Papua, yang merupakan masa depan dari Papua, dan Indonesia.