Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) kembali menyelenggarakan agenda rutin SAPA GTK yang saat ini sudah memasuki episode ke-28. Webinar yang mengangkat tema “Guru Mahir Numerasi Siapkan Generasi Emas” ini dilaksanakan pada Selasa 10 Desember 2024 lalu dan disiarkan melalui laman Youtube Ditjen GTK Kemdikbud RI.
Direktur Guru Pendidikan Dasar, Ditjen GTK, Dr. Drs. Rachmadi Widdiharto, M.A., langsung bertindak sebagai pembicara kunci dan kemudian juga ada Dr. Meliyanti, S.Kom, M.Si. (Penanggungjawab Literasi dan Numerasi Dit. Guru Pendidikan Dasar), Nurina Ayuningtyas, M.Pd. (Universitas PGRI Delta Sidoarjo), dan Dicky Susanto, Ed.D. (Calvin Institute of Technology) sebagai narasumber substansi. Selain itu, juga hadir Ahmad Syukur, S.Pd. (Guru SD Negeri 2 Kalipucangwetan Jepara, Jawa Tengah) yang menyampaikan praktik baik yang telah dilakukannya terkait numerasi. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Irfana Steviano, S.Pd., M.Ed. dari Direktorat Guru Pendidikan Dasar.
Dalam paparannya, Direktur Guru Pendidikan Dasar menegaskan bahwa setiap warga negara harus memiliki kemampuan numerasi agar dapat menghadapi berbagai tuntutan kehidupan di abad ke-21 yang membutuhkan kecerdasan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di saat yang sama, beliau juga menyadari bahwa matematika terlanjur distigmakan sebagai pelajaran yang sulit sehingga sebagian besar peserta didik merasa tidak mampu, bahkan menyerah.
Selain itu, pemahaman konsep dasar matematika yang lemah dan kesenjangan mengaplikasikan dalam permasalahan sehari-hari juga menjadi situasi yang perlu diperhatikan. Ditambah lagi, saat ini, perangkat pendukung pembelajaran matematika, termasuk sumber daya, metode/teknik pembelajaran, dan bantuan teknologi, bisa dikatakan masih kurang.
“Perlu adanya gerakan masif dan menyeluruh dari berbagai pihak, pemerintah, satuan pendidikan, keluarga, masyarakat dan mitra pembangunan yakni dengan Gerakan Numerasi Nasional,” ungkap Rachmadi Widdiharto.
Melanjutkan paparan Direktur Guru Pendidikan Dasar, Meliyanti selaku Penanggungjawab Literasi dan Numerasi Dit. Guru Pendidikan Dasar, memaparkan berbagai program peningkatan kompetensi numerasi untuk guru dan tenaga kependidikan yang telah dijalankan oleh Dit. Guru Dikdas.
Selama tahun 2024, Dit. Guru Dikdas telah menyelenggarakan beberapa program, di antaranya penyusunan materi dan pelaksanaan Bimtek fasilitator numerasi jenjang SD untuk, Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan melalui pelatihan dan pendampingan pemanfaatan. Buku Bacaan Bermutu (BBB) di sekolah dengan profil literasi dan numerasi di bawah kompetensi minimum di 32 provinsi, dan Pendampingan pelaksanaan pelatihan dan pendampingan pemanfaatan BBB oleh BBGP/BGP.
Selain itu, Meliyanti menjelaskan bahwa Dit. Guru Dikdas juga menyelenggarakan Penyusunan Bimtek Daring Numerasi, sejumlah webinar numerasi, microcredential Numerasi, pemerkayaan assessment Numerasi untuk guru, pendampingan Alumni Microcredential, monitoring dan evaluasi terhadap dampak guru alumni pelatihan microcredential numerasi terhadap sekolah dan komunitasnya, sosialisasi Buku Seri Konsep Dasar Numerasi, penyusunan Buku Saku Numerasi, dan penyusunan Peta Jalan dan Panduan Gerakan Numerasi Nasional.
Lebih lanjut, Nurina Ayuningtyas, M.Pd (Universitas PGRI Delta Sidoarjo) menjelaskan latar belakang dan urgensi penulisan buku seri konsep dasar numerasi yang telah diterbitkan oleh Dit. Guru Dikdas. Buku seri konsep dasar numerasi itu terdiri dari dua buku yang berisi tentang konsep matematika, konsep numerasi dan penyusunan soal numerasi.
“Buku serial ini disusun sebagai sumber belajar konsep dasar matematika bagi guru, meluruskan kesalahpahaman pada topik tertentu matematika, membantu guru menyelesaikan beberapa permasalahan matematika peserta didik, memberikan contoh mengajarkan konsep matematika yang benar, dan menjelaskan konsep numerasi dan penyusunan soal numerasi,” jelas Nurina.
Senada dengan narasumber sebelumnya, Dicky Susanto, Ed.D. (Calvin Institute of Technology) menyampaikan bahwa kemampuan numerasi sangatlah tergantung pada kemahiran matematika, namun tidak harus konsep matematika yang tingkat lanjut. Ia juga menegaskan bahwa kemahiran matematika bukan sekadar kemampuan untuk menghitung cepat.
“Kemahiran matematika terdiri dari lima untaian yang saling berkaitan: pemahaman konseptual, kelancaran prosedural, kompetensi strategis, penalaran adaptif, dan disposisi positif. Kemahiran tersebut berkembang secara berkelanjutan melalui pengalaman pembelajaran dalam kelas,” terangnya.
Selain itu, pengalaman Ahmad Syukur, S.Pd, guru SD Negeri 2 Kalipucangwetan, Jawa Tengah, dalam meningkatkan kompetensi numerasi di satuan pendidikannya turut memperkuat paparan sebelumnya. “Penguatan Kompetensi Numerasi Guru perlu dilakukan dengan dukungan Sumber belajar atau referensi numerasi, pelatihan dan workshop terstruktur, pendampingan dan supervisi, kolaborasi (rekan sejawat dan komunitas belajar), dan dukungan kebijakan,” ungkapnya.