Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah selesai menyelenggarakan kegiatan Penyusunan Instrumen Analisis Kinerja Ormas Pelaksana Program Organisasi Penggerak (POP) di Bogor. Kegiatan yang melibatkan Direktorat Guru Pendidikan Dasar, Sekretariat Ditjen GTK dan Direktorat Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) ini dilaksanakan pada tanggal 18-21 Oktober 2022.
Penyelenggaraan kegiatan ini adalah bagian dari persiapan sebelum terselenggaranya serangkaian kegiatan penilaian kinerja terhadap 157 intervensi organisasi masyarakat (ormas) pelaksana POP. Penilaian kinerja akan menghasilkan informasi tentang hasil kerja ormas dalam meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan sasaran POP yang menghasilkan perubahan positif pada capaian belajar literasi dan numerasi serta penguatan karakter peserta didik.
Penilaian kinerja ormas akan dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
Tahap pertama merupakan tahap kajian dokumen ormas yang mengkaji laporan monitoring bulanan, modul maupun material pelatihan yang digunakan ormas, serta dokumen lainnya yang relevan dengan kinerja ormas. Berikutnya, tahap wawancara dengan ormas pelaksana POP bertujuan untuk membandingkan kinerja ormas di tahun 2021 dengan kinerja di tahun 2022. Tahap ketiga yaitu diskusi kelompok terpumpun menyasar pendidik dan kepala satuan pendidikan yang telah dilibatkan sebagai peserta dalam kegiatan intervensi ormas.
Tahap keempat merupakan analisis terhadap hasil wawancara terhadap ormas pada tahap kedua dan hasil diskusi kelompok terpumpun pada tahap ketiga agar semua temuan yang umum maupun khusus dikelompokkan sebagai tema-tema. Semua tema akan bermuara pada tahap kelima yaitu penulisan Laporan Analisis Kinerja Ormas Pelaksana POP Tahun 2021 dan Tahun 2022.
Terkait hal tersebut, Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto menyampaikan pesan bahwa: “…Harapannya praktik baik-praktik baik (dari organisasi masyarakat) itu bisa di scale up, diperluas, direplikasi, diprediksi untuk dilihat sejauh mana (praktik baik tersebut) bisa berdampak pada penerima manfaat …”
Rachmadi Widdiharto menambahkan: “Kemudian, tentunya ketika bicara scale up tadi itu, adakah (organisasi masyarakat) yang semula mungkin cakupan (praktik baik)nya di wilayah kabupaten tertentu, ketika ini akan dinaikkan, ini sudah bisa mengarah kepada perluasan yang tidak hanya di wilayah kabupaten tertentu, tetapi juga bisa di wilayah yang lain.”
Sebagaimana diketahui, sebagai bagian dari Merdeka Belajar episode keempat, Program Organisasi Penggerak (POP) adalah program pelibatan ormas yang memiliki praktik baik dalam melaksanakan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) yang selanjutnya meningkatkan capaian belajar literasi dan numerasi serta penguatan karakter peserta didik. POP telah berjalan sejak tahun 2021 dan telah melibatkan sekitar 7.000 sekolah dan tidak kurang dari 50.000 kepala sekolah, guru, dan pengawas.