Direktorat Guru Dikdas, Ditjen GTK, pada tanggal 7-10 Februari 2023, menyelenggarakan bimbingan teknis Tata Cara Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Dana Bantuan Pemerintah Program Organisasi Penggerak (POP). Bimbingan teknis ini merupakan pembekalan bagi ormas yang tergabung dalam POP agar di tahun 2023, yang merupakan tahun ketiga atau tahun terakhir dari POP, pelaksanaan POP dapat memberikan pertanggung-jawaban keuangan secara lebih akuntabel. Selain itu, bimbingan teknis dapat memberikan pembekalan berharga bagi ormas untuk dapat segera melaksanakan kegiatan yang telah dirancang dan disepakati dalam perjanjian kerja sama (PKS) yang telah ditanda-tangani pada akhir tahun 2022 lalu. Pelaksanaan POP tahun 2023 ini hanya akan berlangsung selama 6 bulan, tidak setahun penuh seperti 2 tahun sebelumnya.
Kegiatan diawali dengan laporan dari Koordinator Kelompok Kerja (Kapokja) Kemitraan dan Pemberdayaan Komunitas (KPK) Dit. Guru Dikdas, Eddy Tejo, SH, MM. Eddy Tejo melaporkan bahwa dari 113 bendahara dari 98 ormas yang diundang, telah hadir sebanyak 99 bendahara yang akan mengikuti kegiatan selama 4 hari. Terkait hal tersebut, Kapokja KPK Dit. Guru Dikdas mengharapkan kapasitas ormas dalam pertanggung-jawaban dana bantuan POP dapat meningkat dan menghasilkan laporan yang lebih akuntabel. Hal ini dikarenakan, mereka akan mendapatkan materi yang meliputi pembuatan laporan keuangan serta simulasi pelaporan keuangan dari masing-masing ormas.
Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Guru Dikdas, Dr. Drs Rachmadi Widdiharto, M.A. Dalam sambutannya, Direktur Guru Dikdas mengingatkan pada seluruh ormas yang hadir bahwa tahun 2023 merupakan tahun terakhir dari POP, sehingga diharapkan tidak terjadi lagi kesalahan atau ketidak-akuratan di dalam laporan keuangan. Ormas diharapkan lebih hati-hati di dalam pelaksanaan kegiatan serta memberikan laporan yang lebih akuntabel. Selain itu, ormas diharapkan agar lebih semangat dalam berbagi dan berkolaborasi.
Direktur juga mengharapkan agar ormas harus meningkatkan kualitas kegiatan sehingga tiga intervensi ormas yakni numerasi, literasi dan penguatan karakter menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil dari numerasi dan literasi bisa tercermin dalam asesmen nasional, sementara hasil dari penguatan karakter dapat ditunjukkan melalui lingkungan sekolah yang lebih baik serta berkurangnya perundungan di sekolah. Hal ini bisa dicapai jika ormas juga mampu mengamplifikasi program-program pemerintah seperti Kurikulum Merdeka Belajar, Guru Penggerak dan Profil Pelajar Pancasila.
Pesan Direktur agar ormas bisa meninggalkan legacy yang baik di tahun terakhir ini. Harapannya tentu di tahun terakhir ini ormas mampu mengerahkan kemampuan terbaiknya agar upaya yang dilakukan ormas dalam 3 tahun terakhir mampu meninggalkan legacy yang akan dicontoh dan dikenang dengan baik. Hal ini memungkinkan jika ormas tetap semangat dalam membantu sekolah serta tetap menjalin komunikasi dengan sekolah walau POP sudah selesai. Ada kesinambungan antara ormas dan sekolah sehingga hubungan dengan sekolah tidak terputus begitu saja
Kemudian, dalam penjelasan teknis, Ari Mulyoto, Sub Koordinator Kelompok Kerja (Subkapokja) KPK Dit. Guru Dikdas, menekankan pada tujuan dari bimbingan teknis yakni :
Bimbingan teknis, selain diberikan melalui paparan dan tanya jawab, juga diberikan dalam bentuk simulasi melalui grup diskusi. Paparan dan tanya jawab berlangsung antara narasumber dan peserta mengacu pada materi yang meliputi :
Sementara itu, pembagian grup terbagi menjadi 10 grup dengan 1 fasilitator untuk tiap grup. Dalam masing-masing grup diskusi, semua peserta menjelaskan satu kegiatan utuh beserta pelaporan kegiatan dan pelaporan keuangan yang telah dilakukan. Dalam diskusi ini fasilitator memberikan masukan dan koreksi dalam pelaporan kegiatan tersebut.
Adapun, paparan terakhir disampaikan oleh Kapokja KPK Dit. Guru PAUD dan Dikmas Eko Budi Hartono. Dalam paparan ini, Eko Budi Hartono menyampaikan refleksi dan harapan terkait POP di tahun 2023. Refleksinya adalah terkait pelaksanaan POP dalam dua tahun terakhir, sementara harapannya adalah agar pada tahun terakhir pelaksanaan POP menjadi lebih baik. Usai paparan acara ditutup secara resmi.