GTK Dikdas - Pada sesi kedua Seri Webinar GTK Dikdas Guru Belajar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Asesmen Diagnostik Kognitif bagi siswa Sekolah Dasar dalam Rangka Persiapan Pelaksanaan PTM Terbatas, hadir sebagai narasumber adalah Sulastri Guru Sekolah Dasar Telkom Makassar selaku narasumber mengungkapkan menjelaskan tentang Best Practises Guru dalam Asesmen Diagnostik Kognitif bagi siswa Sekolah Dasar dalam Rangka Persiapan Pelaksanaan PTM Terbatas.
Pada kesempatannya, Sulastri mengungkapkan tentang ukuran keberhasilan Pembelajaran Tatap Muka yang dilakukan di sekolahnya.
Menurutnya ada 5 (lima) ukuran keberhasilan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dilakukan olehnya di Sekolah Dasar Telkom Makassar. Kelima poin itu adalah tingkat kepatuhan protokol kesehatan, tingkat efektivitas pengelolaan pembelajaran, tingkat pelibatan guru, tingkat pelibatan orang tua dan upaya refleksi dan perbaikan pembelajaran.
Sulastri menjelaskan pada poin tingkat kepatuhan protokol kesehatan ukuran keberhasilannya dilihat dari bagaimana siswa disiplin melaksanakan protokol kesehatan di sekolah. Dan itu menjadi kewajiban sekolah untuk mendisiplinkan.
“Yang pertama tingkat kepatuhan protokol kesehatan. Untuk poin ini akan dilihat bagaimana keberhasilan kita dalam mendisiplinkan siswa agar dapat melaksanakan protokol kesehatan di sekolah,” ungkapnya melalui Channel YouTube GTK Dikdas, Selasa (8/6/2021).
Dari segi pengelolaan pembelajaran, ia mengungkapkan bahwa di sekolahnya melakukan hybrid learning yaitu memadukan pembelajaran online dan offline.
Pada poin tingkat pelibatan guru, ia menjelaskan bahwa harus ada kesepakatan untuk menentukan kurikulum apa yang akan dipakai pada saat PTM serta mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan.
“Sebaiknya setiap satuan pendidikan menentukan kurikulum apa yang akan dipakai pada saat PTM. Kemudian menyepakati mengenai teknik pembelajaran, membuat jadwal. Setelahnya mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Bagaimana kita sebagai guru meramu materi ajar dengan menggunakan waktu tatap muka yang sangat singkat menjadi pembelajaran yang lebih bermakna bagi anak,” ucap Sulastri.
Di dalam pelaksanaan PTM terbatas ini, tidak menghilangkan peran orang tua dalam pembelajaran, tetapi peran orang tua sangat dibutuhkan dalam PTM ini.
Dan terakhir, ia menjelaskan tentang upaya refleksi dan perbaikan pembelajaran dengan mengadopsi pengelolaan, RKAS, dan jadwal pembelajaran ke portal guru belajar dan berbagi. Dan juga membagikan dan mempublikasikan poin-poin tersebut.