PG Dikdas, Singkawang – Pendidikan merupakan hal yang penting dan fundamental dalam menyiapkan generasi penerus bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari tingkat pendidikan masyarakatnya. Salah satu tujuan nasional Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Brigjen TNI Anang Dwitono sendiri mendapatkan perintah khusus setiap ada kegiatan dari Kemendikbud, yang mewakili KASAD adalah dirinya. Dalam kesempatan pengarahan bimtek Brigjen TNI Anang Dwitono membacakan naskah pidato dari Asisten Teritorial (Aster) TNI AD.
Pada kesempatan pengarahan yang dilakukan oleh Pati staf khusus KASAD, Brigjen TNI Anang Dwitono dalam event Bimbingan Teknis Penguatan Kompetensi dalam Proses Pembelajaran di Kelas Kepada Personel TNI AD pada Satuan Pendidikan di Daerah 3T Tahap 2, diungkapkan pentingnya pendidikan di seluruh penjuru negeri.
“Pemerataan pendidikan di seluruh pelosok negeri memang sangat sulit tercapai khususnya di wilayah 3T. Hal tersebut terjadi karena banyak faktor. Salah satu faktornya adalah terbatasnya jumlah tenaga pengajar yang berada di daerah tersebut. Menimbang hal tersebut, TNI AD telah bekerja sama dengan Kemendikbud untuk mencoba mencari solusi,” kata Pati staf khusus KASAD, Brigjen TNI Anang Dwitono.
“Langkah awal dari kerja sama tersebut adalah memberikan pembekalan kepada personel TNI AD yang bertugas di wilayah perbatasan dalam bentuk bimbingan teknis mengajar. Harapannya personel TNI AD yang akan ditugaskan di daerah-daerah tersebut memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengajar di lembaga pendidikan umum seperti SD dan SMP,” tambah Anang Dwitono di Yonif Raider 641/Beruang di Singkawang, Selasa (5/11/2019).
Anang pun melanjutkan bahwa kombinasi antara ilmu kemiliteran yang berpadu dengan ilmu dari para narasumber di bimtek ini akan menjadi bekal bagi para personel TNI AD untuk mengajar di perbatasan Indonesia-Malaysia di Provinsi Kalimantan Barat.
“Saya menyakini kesempatan kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari ini merupakan tempat yang tepat bagi personel satgas pamtas untuk belajar dan saling bertukar informasi tentang bagaimana teknis mengajar, mentransfer ilmu kepada siswa sesuai dengan prosedur yang tepat. Kombinasi antara ilmu kemiliteran yang dimiliki dengan ilmu yang diperoleh dari narasumber dari Kemendikbud akan menambah kepercayaan diri para prajurit sekalian,” ungkapnya.
Akhirnya pada para peserta pelatihan, empat pesan diungkapkan yaitu:
“Pertama, ikuti pelatihan ini dengan saksama, dengan penuh rasa tanggung jawab agar kalian betul-betul bisa menyerap ilmu dengan baik, sehingga segala upaya yang kita lakukan ini tidak sia-sia dan tidak hanya sekadar membuang-buang waktu, tenaga, dan dana,” ungkap Pati Staf Khusus KASAD, Brigjen TNI Anang Dwitono.
“Kedua, pupuk kerja sama yang baik antara sesama peserta pelatihan dengan para pembimbing, pengajar, dan narasumber, sehingga tercipta suatu kondisi dan hubungan timbal balik yang harmonis guna menunjang kelancaran pelaksanaan pelatihan,” imbuhnya.
Anang Dwitono menambahkan agar ilmu yang didapat terus berkembang.
“Ketiga, pelajari terus menerus ilmu yang diberikan oleh para pembimbing. Tanyakan hal-hal yang dianggap kurang jelas sampai benar-benar paham dan dapat menguasai ilmu tersebut,” tuturnya
“Keempat, bahan-bahan pelajaran yang diberikan agar dipelajari secara terus menerus, rawat dan simpan untuk suatu saat kalian jadikan referensi,” tambahnya.
“Oleh karenanya saya berharap agar pelatihan ini bisa menghasilkan ide, dan pemikiran yang kreatif, inovatif, dan konstruktif sehingga menjadi solusi yang efektif dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa,” terang Brigjen TNI Anang Dwitono kepada 450 personel TNI AD Yonif Raider 641/Beruang di Singkawang, Kalimantan Barat.