• 6 November 2019 pkl. 22:30
  • 0 Komentar
  • 620x dilihat

Proxy War Tantangan Masa Kini Hingga Nanti

PG Dikdas, Padang - Kerjasama yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan TNI AD dalam mencerdaskan bangsa melalui Bimbingan Teknis TNI AD Mengajar adalah sebuah terobosan untuk mengisi kekosongan guru di daerah 3T.

Hal ini juga menjadi perhatian khusus narasumber kompetensi bela negara Nina Ratna Suminar. Ditemui setelah memberikan pembekalan materi, Rabu (06/11/2019) mengungkapkan bahwa ini menjadi program yang baik yang wajib bersifat berkelanjutan.

"Bimtek ini merupakan sebuah program yang baik dengan mempersiapkan para prajurit yang akan bertugas di daerah 3T. Dengan pembekalan yang didapat oleh para prajurit, ada perpaduan pengetahuan sikap dan keterampilan yang menyenangkan terjadi," ucap Nina yang dalam kesehariannya beraktivitas di LPMP Provinsi DKI Jakarta.

"Sehingga hal itu kan mengubah mindset mereka bahwa prajurit ini harus yang angker dan menakutkan, dengan metode yang menyenangkan, diharapkan mereka mampu mentransfer ilmu mereka ketika mendampingi siswa-siswa di perbatasan," tambahnya di Kompi Senapan A Yonif 133/Yudha Sakti Kota Padang.

Tantangan yang dihadapi Indonesia sekarang ini adalah bagaimana menangkal Proxy War, ancaman yang datang dari luar melalui pihak ketiga. Menurut Nina, kompetensi bela negara hadir untuk meyakinkan dan memantapkan para siswa di daerah 3T tentang wawasan kebangsaan Indonesia.

Nina mengungkapkan bahwa Proxy War ini tantangan yang akan selalu ada.

"Proxy War ini tantangan yang akan selalu ada. Prajurit ini harus dibekali dengan nilai karakter, supaya bisa membentengi diri sendiri. Itulah mengapa tadi dibekali tentang materi kerajaan, kekayaan alam hingga budaya Indonesia. Supaya mereka bisa memperkenalkan kepada peserta didik. Ini yang harus dijaga, karena dengan proxy war tidak menutup kemungkinan akan mudah sekali kekayaan alam dan budaya bisa diganggu oleh pihak lain," ungkapnya.

Harapan besar pun diungkapkan oleh Nina. Ia berharap dengan program yang berkelanjutan ini akan semakin memperkuat negara dari sektor sosial, ekonomi, politik dan pendidikan.