PG Dikdas, Singkawang –Salah satu bagian dari cita-cita konstitusi yakni ‘melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia’ serta ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’. Hal tersebut semoga dapat terejawantah dengan adanya program TNI AD Mengajar di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T).
“Bimbingan teknis bagi TNI AD yang akan mendapatkan penugasan di daerah 3T ini menjadi upaya yang sinergi antara Kemendikbud dengan Panglima TNI bahwasanya prajurit-prajurit yang ada di perbatasan dioptimalkan perannya untuk tidak hanya menjaga NKRI dari segala gangguan pihak luar, tetapi juga sekaligus untuk dilibatkan dalam rangka untuk mencerdaskan anak Indonesia sehingga bonus demografi 2045 menjadi keniscayaan yang akan diperoleh negara Republik Indonesia yang kita cintai ini,” kata Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Praptono di Yonif Raider 641/Beruang di Singkawang, Kalimantan Barat, Selasa (5/11/2019).
Praptono menjelaskan lebih lanjut tentang menghadirkan pendidikan ke seantero Indonesia.
“Era ke depan kita sangat membutuhkan generasi Indonesia yang memiliki kemampuan berpikir kritis, kreativitas tinggi, kemampuan komunikasi dan kolaborasi sehingga melalui sentuhan pendidikan yang tidak hanya menyentuh pada anak-anak kita yang berada di perkotaaan, tetapi seluruh anak negeri ini terutama mereka yang berada di daerah pinggiran. Mereka harus juga kita hantarkan menjadi generasi-generasi milenial yang mereka akan mampu untuk berkontribusi dalam era global ke depan,” tutur Praptono.
Hal senada diungkapkan Pati Staf Khusus KASAD, Brigjen TNI Anang Dwitono terkait dengan pembangunan SDM.
“Kegiatan bimtek ini sudah sesuai dengan kebijakan dari Bapak Presiden Jokowi yaitu untuk pembangunan SDM salah satunya. Untuk itu dari mabes TNI AD bekerja sama dengan Kemendikbud. Penugasan yang disampaikan, dilaksanakan oleh satgas TNI di perbatasan itu ditambah ilmunya dengan kegiatan pendidikan. Itu materi pendidikan yang diajarkan oleh Kemendikbud. Ini akan sangat membantu meningkatkan SDM masyarakat yang ada di perbatasan. Ini sangat baik untuk kita, untuk generasi muda kita pada masa mendatang,” jelas Brigjen TNI Anang Dwitono.
Sementara itu Komandan Yonif Raider 641/Beruang, Letkol Inf. Kukuh Suharwiyono menyambut baik kegiatan Bimbingan Teknis Penguatan Kompetensi dalam Proses Pembelajaran di Kelas Kepada Personel TNI AD Pada Satuan Pendidikan di Daerah Terluar, Tertinggal, dan Terdepan (3T) Tahap 2 ini.
“Saya selaku Komandan Batalyon Infanteri Raider 641/Beruang mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbud yang telah memberikan, memfasilitasi bimtek yang nantinya akan sangat berguna bagi personel kami di perbatasan untuk memberikan bantuan mengajar di sekolah-sekolah di daerah 3T. Semoga program ini dapat berlanjut dan terus menjadi kerja sama antara mabes TNI AD dengan Kemendikbud,” ungkap Letkol Inf. Kukuh Suharwiyono.