PG Dikdas, Singkawang – Salah satu bagian dari cita-cita konstitusi yakni ‘melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia’ serta ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’. Hal tersebut semoga dapat terejawantah dengan adanya program TNI AD Mengajar di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T). Untuk melaksanakan amanat konstitusi tersebut maka diperlukan pengetahuan mengenai betapa kayanya Indonesia dalam hal sumber daya alam (SDA).
Maka Kusmoro yang membawakan materi Bela Negara meminta para peserta menyusun sumber kekayaan alam dari pulau-pulau besar yang ada di Indonesia dengan menggunakan kertas plano. Dengan metode window shoping peserta masing-masing kelompok berkunjung kepada kelompok lain dan 2 peserta menjadi petugas humas dari kelompoknya.
Terlihat antusiasnya para personel TNI AD di Yonif Raider 641/Beruang di Singkawang, Kalimantan Barat dalam “mengabsen” sumber kekayaan alam di masing-masing pulau besar di Indonesia. Para tentara itu pun melalui window shoping dapat melihat betapa kayanya Indonesia, di mana tiap pulau memiliki kekhasan kekayaan alam tertentu.
Masih di materi Bela Negara, narasumber Ety Lestari mengangkat tema tentang kejayaan Kerajaan Hindu Budha dan Islam di Indonesia. Para peserta bimtek diminta untuk menceritakan proses berdirinya kerajaan, menyertakan bukti kejayaan kerajaan, sampai penyebab kemunduran kerajaan. Kiranya dari jatuh bangunnya kerajaan-kerajaan tersebut terdapat beberapa benang merah yang sama. Misalnya konflik internal, tidak adanya sosok pemimpin yang mengayomi, hal tersebut jika ditarik dalam dimensi kekinian dapat menjadi pembelajaran sejarah. Seperti ungkapan bijak ‘sejarah dapat berulang’ hanya pelaku dan tempatnya yang berbeda. Maka dari intisari sejarah itu ‘Jas Merah’ dan mari mengambil manfaatnya bagi kokohnya NKRI.