Mendikbudristek: Asesmen Nasional Memantik Perubahan
GTK Dikdas - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim menuturkan Asesmen Nasional atau AN bertujuan untuk mendorong perubahan positif kegiatan belajar agar lebih berorientasi pada kualitas pembelajaran.
“Jadi, tujuan AN itu sebenarnya memantik perubahan. AN merupakan evaluasi terhadap sistem pendidikan,” ujar Nadiem, Selasa (21/9/2021).
Nadiem pun menegaskan kembali bahwa AN tidak menimbulkan konsekuensi apapun bagi individu siswa, guru, maupun kepala sekolah.
“Sudah disampaikan berkali-kali bahwa AN tidak menimbulkan konsekuensi terhadap individu siswa, guru, maupun kepala sekolah. Tidak ada konsekuensi juga ke anggaran untuk sekolah, maupun ke lulusan. Bahkan data tidak akan dipresentasi sebagai individu, melainkan agregasi sekolah,” ucap Mendikbudristek.
Mas Menteri menjelaskan, fungsi AN terbagi dari tiga bagian. Pertama, sebagai evaluasi sistem yang tidak memiliki konsekuensi pada murid peserta AN. Kedua, pemetaan dan umpan balik bagi satuan dan dinas pendidikan.
“Peta dan umpan balik ini harapannya dapat memicu cara berpikir guru, kepala sekolah, pengawas, hingga dinas pendidikan. Sehingga dapat memicu perbaikan cara mengajar, cara kepala sekolah memimpin sekolahnya, cara pengawas mengawasi," ujarnya.
Kemudian bagian ketiga, untuk perbaikan proses pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan. Asesmen Nasional 2021 dirancang sebagai instrumen pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah. Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.