PG Dikdas, Surabaya - Kegiatan Penguatan Kapasitas Operator Data Perencanaan dan Penataan Kebutuhan Guru Pendidikan Dasar memberikan pengetahuan serta pengalaman baru bagi para operator dinas pendidikan yang berjumlah 122 orang untuk membantu pemerintah dalam hal perencanaan dan penataan kebutuhan guru di setiap kabupaten/kota.
Kusdiantoro Wijaya selaku tim pedoman perencanaan dan penataan guru ini mengungkapan bahwa ada dua poin target yang akan dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini.
“Kegiatan ini adalah tindak lanjut. Ada dua poin target dari kegiatan ini, pertama, tentang bagaimana setiap kabupaten/kota merencanakan dan menata kebutuhan guru, pedoman sudah dibuat, SOP juga sudah dan tinggal dijalankan saja,” ucapnya yang dalam kesehariannya beraktivitas di PPPPTK IPA, Rabu (28/8/2019).
“Yang kedua, bagaimana setiap kabupaten/kota selaku pemilik data mampu mengelola data tersebut menggunakan sistem aplikasi,” tambahnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa karena keterkaitan yang terjadi antara dua poin tersebut, dengan waktu yang singkat, kabupaten/kota ini harus mempunyai data yang riil dan valid terkait perencanaan dan penataan guru.
“Tahun 2020 tentu data-data yang valid dan riil ini sudah diminta, ini waktu yang singkat untuk menata hal tersebut. Perencanaan berapa banyak rekrutmen guru yang diminta, berapa banyak yang pensiun itu sudah harus pasti. Jangan sampai ada selisih antara jumlah versi Kemdikbud dengan jumlah versi di BKN. Ini yang harus ditekan sehingga miss tersebut tidak ada lagi,” ucapnya.
“Kemdikbud yang mengendalikan pemerataan mutu guru, kompetensi dan lain sebagainya, sementara di satu sisi kebutuhan guru itu disampaikan melalui informasi yang ada di Menpan. Ini yang harus sama antara yang disampaikan ke Kemdikbud dan Menpan, dan jembatannya adalah sistem ini,” tambahnya.
Perbedaan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya, ungkapnya, menjadi hal yang selalu dikeluhkan oleh semua pihak. Tidak jarang juga terjadi kekeliruan dalam hal guru yang dibutuhkan.
“Pernah terjadi di beberapa periode lalu, bahwa yang dibutuhkan oleh sekolah A sebetulnya guru mata pelajaran bahasa Indonesia, tetapi justru yang datang guru mata pelajaran Bahasa Inggris. Terjadi perbedaan yang mencolok antara apa yang dirancang di awal oleh dinas, dengan data yang ada di Kemdikbud, maka sering terjadi miss recruitment. Dan ini yang acap kali dikeluhkan oleh semua pihak,” ujarnya.
Besar harapan bahwa dengan Penguatan Kapasitas Operator Data Perencanaan dan Penataan Kebutuhan Guru Dikdas ini menjadi jawaban untuk ke depannya. Pasalnya akan terjadi pensiun guru secara masal di tahun 2020 dan seterusnya sehingga akan berdampak pula pada penataan kebutuhan guru di kabupaten/kota ke depannya.
“Kondisi sekarang yang terjadi adalah akan terjadinya pensiun secara masif di tahun 2020 secara nasional dengan jumlah guru lebih dari 80.000 jiwa. Ini dikarenakan pada periode terdahulu adanya rekrutmen masal yang dilaksanakan oleh Pemerintah karena pada saat itu sedang fokus pada pembangunan pendidikan, sehingga guru-guru yang direkrut pada saat itu otomatis juga akan pensiun secara bersamaan,” imbuhnya.
“Titik-titik inilah dimana sekarang pemerintah sedang fokus mengantisipasi. Setiap bulan jumlah guru menurun jumlahnya, entah itu pensiun atau meninggal dunia, di satu sisi pertumbuhan penduduk juga terjadi dua kali lipat. Artinya penduduk meningkat, siswa bertambah dengan sendirinya, tapi gurunya yang berkurang. Pemerintah telah mengantisipasi bagaimana menutupi kekurangan ini dan sedang memikirkan solusi bagaimana kebijakan yang baik, dan tugas operator-operator ini adalah wajib memperoleh data yang riil dan valid, jangan sampai berbeda dengan yang di lapangan. Harapannya, data yang operator ini berikan riil dan valid, sehingga di ketika tahun 2020 dan seterusnya apa yang dicantumkan itu tidak keliru,” tutupnya.
Manfaat yang besar dirasakan oleh Sunardi, peserta dari Kota Tangerang Selatan, ia mengatakan bahwa dengan pelatihan ini dirinya dan rekan-rekan yang lain bisa mengetahui sampai dimana kebutuhan akan guru untuk di daerahnya.
"Untuk saya pribadi, manfaatnya adalah bisa mengetahui sampai dimanakah kebutuhan dan keadaan guru yang berada di daerah saya, sehingga mempunyai gambaran untuk pemenuhan dan penataan guru yang akan datang," ucapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa software aplikasi yang digunakan memberikan kemudahan dalam penggunaan selain itu karena bisa digunakan secara offline tidak perlu dikhawatirkan apabila terkendala masalah jaringan.
"Dengan adanya software yang sudah diajarkan, ini sangat mudah dalam penggunaan, di samping itu pula, kan bisa digunakan secara offline jadi tidak perlu dikhawatirkan terkait koneksi internet, terutama untuk rekan-rekan yang mungkin belum terfasilitasi jaringan yang baik," tutupnya.