PG Dikdas – Literasi dasar yang terdiri atas baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, budaya dan kewargaan merupakan bagian dari kecakapan abad XXI. Bersama dengan kompetensi dan karakter, ketiga hal tersebut akan bermuara pada pembelajaran sepanjang hayat.
Untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta didik, Gerakan Literasi Sekolah (GLS) digulirkan sejak Maret 2016. Program GLS memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah “kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai”. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.
Selain itu, Kegiatan GLS ditujukan bagi pemantapan Kurikulum 2013 bagi semua mata pelajaran dengan menerapkan strategi literasi dalam pembelajaran dengan merujuk pada higher order thinking skills (HOTS, keterampilan bernalar tingkat tinggi), kompetensi abad XXI (kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif), dan penguatan pendidikan karakter.
Adapun ragam keterampilan literasi didefinsikan sebagai berikut jika merujuk pada laman gln.kemdikbud.go.id:
Literasi baca tulis adalah kemampuan memahami isi teks tertulis, baik yang tersirat maupun tersurat. Kemampuan ini juga dibutuhkan saat menuangkan gagasan dan ide ke dalam tulisan.
Literasi numerasi adalah kecakapan menggunakan berbagai macam angka dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Literasi sains adalah kemampuan untuk memahami fenomena alam dan sosial di sekitar kita. Dengan literasi ini diharapkan kita dapat mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah untuk hidup lebih aman dan sehat.
Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep, risiko & keterampilan dalam bidang finansial.
Literasi digital dibutuhkan untuk memperoleh/menyaring informasi yang tak terbendung datangnya.
Kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara, mencakup kemampuan individu dan masyarakat akan keberagaman suku, bahasa, adat istiadat, kepercayaan, dan lain-lain.