PG Dikdas, Jakarta – Kegiatan Selayang Pandang tentang SIKK dan CLC di Malaysia pada Bimbingan Teknis Guru CLC Sabah-Serawak Tahap 10, Kamis (17/10/2019) memberikan pandangan baru kepada guru-guru yang menjadi peserta CLC Tahap 10 ini.
Pandangan tentang seperti apa tempat mereka bertugas nanti, baik lingkungan maupun anak-anak Indonesia yang ada di Malaysia itu sendiri. Hal ini juga membuka pandangan baru kepada Ika Mariati Putri. Ia mengatakan setelah melihat tayangan video yang diputar pada saat kegiatan Selayang Pandang tentang SIKK dan CLC di Malaysia, ia semakin bersemangat untuk mengabdikan diri mengajar anak-anak Indonesia di Malaysia.
“Kalau bicara mengenai Selayang Pandang CLC, ada rasa sedih, ada rasa semangat yang tumbuh semakin besar. Karena ketika melihat tayangan video yang diputar, sungguh mereka sangat membutuhkan kita sebagai guru untuk membangun mimpi-mimpi mereka. Selain itu, pendidikan pun sudah menjadi hak mereka sejak lahir,” ucap guru asal Provinsi Aceh ini ketika ditemui di sela-sela bimbingan teknis, Jumat (18/10/2019).
“Dan kalau mendengar cerita dari narasumber, saya yang tadinya sempat berpikir bahwa di sana itu nanti akan wow sekali, kemudian dari cerita tersebut seakan-akan ditakut-takuti, tetapi di situ tantangannya. Saya tetapi harus semangat,” tambahnya.
Ia juga menuturkan kepada teman-temannya untuk tidak perlu takut dan berani keluar dari zona nyaman ketika sudah berada di sana.
“Untuk saya dan teman-teman yang masih baru, tidak perlu takut ketika kita berada di sana, jangan berpikir yang aneh-aneh. Kita harus berani keluar dari zona nyaman kita yang sudah biasa dengan keseharian kita di daerah masing-masing. Pokoknya jangan takut. Jangan takut dengan buaya-buaya yang diceritakan oleh narasumber ketika Selayang Pandang kemarin,” ungkapnya.
Pergi mengabdi untuk negara meninggalkan keluarga dalam jangka waktu dua tahun ke Malaysia memang sangat berat, tetapi Ika menanggapinya dengan positif apalagi ditambah dukungan dari keluarga yang begitu besar.
“Ketika orang tua tahu saya lolos, ada rasa bahagia tetapi sedih juga. Sedih karena jarak yang jauh pastinya, rindu juga pasti ada. Tetapi inilah pengabdian untuk negara. Ini yang bisa saya berikan untuk negara dengan mengajar anak-anak Indonesia di Malaysia dalam kurun waktu 2 tahuan ke depan. Selain itu ada rasa bahagia karena saya bisa membantu ekonomi keluarga,” ungkapnya
Ia juga mengungkapkan bahwa materi yang didapat pada bimbingan teknis ini sudah dipelajari juga di PPG tetapi yang menjadi perbedaan adalah ada materi yang terbaru sehingga menambah lagi ilmu yang didapatnya.