PG Dikdas, Jakarta - Momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) memancarkan spirit untuk memajukan pendidikan Indonesia lebih baik. Pada Hardiknas Tahun 2019 memiliki tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Pada Kamis (2 Mei 2019), puncak peringatan Hardiknas dilakukan melalui Upacara di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta. Usai Upacara Peringatan Hardiknas, Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Praptono mengungkapkan sejumlah narasi pemikirannya dalam tanya jawab singkat. Berikut isinya:
Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional di kantor Kemdikbud terdapat defile dari unit-unit utama Kemendikbud. Bagaimana Anda melihatnya dikaitkan dengan upaya memajukan kebudayaan?
Tema dan cara dari Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan dalam memeriahkan perayaan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2019 dengan memberikan kesempatan, mengajak kepada peserta upacara untuk tampil dengan budaya-budaya daerah. Sebenarnya ini menunjukkan kepada kita semuanya betapa kayanya Indonesia.
Yang kedua, keberagaman sesungguhnya sesuatu yang indah. Sehingga perayaan ini memberi pelajaran kepada kita, Indonesia yang terbangun dari berbagai suku bangsa, kultur, agama, dan ketika mereka bersatu padu maka itu akan menjadi suatu irama yang indah. Akan menjadi pandangan yang sangat menyenangkan dan marilah keberagaman itu kita jaga. Keberagaman itu menjadi kekuatan utama Indonesia untuk jadi bersatu dan pendidikan berkontribusi besar dalam menjaga keberagaman dan sekaligus menjaga Indonesia yang bersatu.
Pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2019 di kantor Kemendikbud terdapat penyematan Satya Lencana Karya Satya. Para peserta Olimpiade Guru Nasional juga hadir di situ. Bagaimana Anda melihat apresiasi Kemdikbud terhadap mereka yang berprestasi dan berdedikasi?
Satya Lencana Karya Satya diberikan oleh pemerintah melalui Surat Keputusan oleh Presiden dengan perhargaan kepada mereka yang telah melakukan pengabdian 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun. Ini adalah wujud komitmen dan kepedulian dari pemerintah terhadap insan pendidikan yang sudah menunjukkan pengabdian dan dedikasi tinggi untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Dengan penghargaan ini kita berharap kepada pegawai yang menerima untuk terus bisa menjaga, bahkan meningkatkan kinerjanya dan bagi yang belum menerima, maka itu bisa menjadi motivasi. Meskipun kita sadari bahwa penghargaan itu tidak menjadi tujuan, tetapi apresiasi yang diberikan itu bisa menjadi semangat untuk memacu kinerja para insan pendidikan di Indonesia.
Yang kedua, menjadi rangkaian dari perayaan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2019 ini disinergikan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, termasuk Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada saat yang bersamaan menyelenggarakan seleksi atau Olimpiade Guru Nasional, yang ini adalah merupakan perwakilan dari guru-guru di seluruh provinsi di Indonesia dengan kategori 2 kelompok untuk jenjang SD dan 4 kelompok untuk jenjang SMP.
Nah mereka sudah ada di Jakarta sejak tanggal 28 April; 29, 30 April, mereka mengikuti seleksi sampai dengan tanggal 1 Mei. Dan nanti malam itu akan pengumuman penilaian hasil perlombaan untuk dipilih juara 1, 2, 3. Peserta setelah mengikuti Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional, mereka juga akan mendapatkan penguatan kapasitas dalam rangka untuk semakin memperkuat kompetensi guru-guru.
Di sela-sela dia mengikuti Olimpiade Guru Nasional, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar juga tidak lupa untuk meningkatkan kompetensi para peserta. Diharapkan mereka hadir di Jakarta tidak hanya sekadar berolimpiade, tetapi ada nilai tambah yang dia dapatkan. Dan kemudian ketika mereka ke daerah, kembali ke sekolah masing-masing, minimal dia bisa mendiseminasikan ilmu yang dia dapatkan selama berada di Jakarta dan kita berharap para peserta Olimpiade Guru Nasional ini bisa menjadi calon guru inti yang mereka akan kita berikan mandat ataupun kewenangan. Kita jadikan mereka sebagai fasilitator dan koordinator untuk musyawarah guru mata pelajaran di jenjang SMP dan kelompok kerja guru untuk di jenjang SD. Nah ini satu pendekatan terbaru yang dilakukan oleh Kemendikbud dalam rangka meningkatkan mutu guru yang ada di Indonesia.
Rangkaian Hari Pendidikan Nasional sebelumnya ada Pekan Pendidikan dan Kebudayaan di 34 provinsi. Sejauh mana Pekan Pendidikan dan Kebudayaan berkorelasi dengan tema Hardiknas 2019 “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”?
Urusan pendidikan, urusan yang sangat besar. Melibatkan 3 juta lebih guru, 50 jutaan peserta didik. Yang kedua, 2019 adalah menjadi momen tahun yang sangat krusial bagi Indonesia karena pemerintah telah mencanangkan untuk pembangunan ke depan, tidak bisa dipungkiri bahwa sumber daya manusia Indonesia harus ditingkatkan. Bonus demografi yang terjadi pada 2035, 2040, 2045 itu akan menjadi petaka nasional kalau sumber daya manusianya tidak berisi sumber daya manusia yang unggul.
Momen perayaan Hari Pendidikan Nasional 2019 ini kita jadikan momen untuk mengajak seluruh rakyat Indonesia, baik mereka civitas akademika, insan pendidikan, dunia usaha, demikian juga para orang tua. Kita ajak mereka bersatu padu, bergandeng tangan untuk membangun kesadaran betapa sesungguhnya pendidikan adalah menjadi sarana yang sangat penting untuk mengantarkan generasi Indonesia yang saya menyebutnya adalah generasi Indonesia yang berkualitas dan berkarakter.
Jadi Pekan Pendidikan dan Kebudayaan yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di banyak daerah, ini tidak hanya untuk menginformasikan berbagai macam kemajuan pendidikan yang telah diraih, tetapi sekaligus untuk mengajak, mensosialisasikan, membangun komitmen akan pentingnya pendidikan dalam rangka untuk mewujudkan generasi Indonesia yang berkualitas.