PG Dikdas - Fakta menunjukkan adanya kesenjangan antara kompetensi pedagogi dan profesional yang dimiliki oleh guru di berbagai daerah. Kesenjangan tersebut merupakan permasalahan yang perlu segera ditangani dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran secara merata. Untuk meminimalkan kesenjangan kompetensi guru antardaerah, maka diperlukan program kerja sama kemitraan antara guru yang memiliki kompetensi tinggi dengan guru yang memiliki kompetensi rendah. Melalui program kemitraan tersebut dikembangkan komunitas belajar guru dengan tujuan mewujudkan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan pembelajaran dan memecahkan masalah yang dihadapi.
Menurut Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Praptono program kemitraan guru bisa menjadi wahana berbagi praktik baik.
“Kita punya program kemitraan. Ada program guru mitra. Di mana guru-guru yang unggul, guru-guru hebat, kita mitrakan dengan guru-guru kita yang di daerah timur, di daerah perbatasan, daerah pinggiran. Mereka belajar bersama didampingi. Dengan program kemitraan ini diharapkan terjadi transfer pengetahuan, transfer pengalaman dari guru-guru hebat kita kepada guru-guru yang ada di wilayah pinggiran,” kata Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Praptono.
Melalui program kemitraan guru diharapkan bermuara pada peningkatan kompetensi guru.
“Jujur saja bahwa konsentrasi guru-guru yang berkualitas, by data pun tidak bisa kita pungkiri mayoritas terkonsentrasi di pulau Jawa, mayoritas terkonsentrasi di ibu kota-ibu kota provinsi atau kabupaten. Tetapi, sangat banyak guru-guru kita yang kita tugaskan di daerah-daerah, kepulauan, daerah-daerah yang sulit dijangkau, mereka memiliki banyak persoalan dalam rangka untuk bagaimana bisa melaksanakan pembelajaran dengan baik,” ujar Praptono.
“Nah kita dengan menyandingkan dengan program pendampingan dengan guru mitra kepada guru imbas. Kita harapkan terjadi semacam pengalihan atau transfer contoh-contoh baik dari guru-guru yang berprestasi kepada guru-guru kita yang ada di daerah. Sehingga dalam kalkulasi kami dengan 100 guru inti maka itu akan bisa mengimbas kepada 40.000 guru imbas. Nah kalau ini bisa dilakukan dengan jumlah yang lebih besar, maka akan semakin banyak guru-guru yang mereka dalam rangka meningkatkan kompetensinya itu bisa didampingi secara langsung oleh guru-guru kita yang mereka “memiliki kompetensi unggul” dalam melaksanakan tugas sebagai seorang guru,” imbuhnya.