Jakarta, Juli 2024. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Guru Pendidikan Dasar telah menyaring sebanyak 59 guru sebagai penerima Beasiswa Microcredential Innovative Pedagogy for Teaching English (IPTE) dengan BuckLER Center, The Ohio State University, Amerika Serikat. Guru SD yang terpilih berasal dari 48 kabupaten/kota di 18 Provinsi telah melalui beberapa tahap seleksi.
Keistimewaan program beasiswa IPTE tahun 2024 adalah kesempatan emas bagi peserta untuk bertemu dan berinteraksi langsung dengan empat instruktur yang didatangkan dari Amerika Serikat. Selama 32 jam pelajaran (JP), para peserta akan mempelajari modul-modul yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan mengajar dan persiapan pembelajaran, khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Inggris.
Dalam sambutan yang diberikan tim BuckLER, Peter Sayer menyampaikan bahwa "Kami percaya bahwa pendidikan yang setara sangat penting dan bagian dari pendidikan yang berkualitas adalah untuk memberikan anak-anak akses ke bahasa internasional yang paling penting. Di masa depan anak-anak tidak hanya menjadi warga negara Indonesia tetapi juga sebagai warga dunia yang saling terhubung. Jadi, memberi bekal keterampilan bahasa untuk anak-anak adalah salah satu hal terpenting yang dapat kita lakukan sebagai guru. Kami sangat senang memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan guru-guru yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Dari ratusan pelamar, Anda yang terpilih. Kami ucapkan selamat, dan terimakasih karena Anda benar-benar menghargai kesempatan ini."
Acara dibuka secara resmi oleh Direktur Guru Pendidikan Dasar, Dr. Rachmadi Widdiharto. M.A., beliau berpesan bahwa "Sebagai masyarakat global dunia, dua hal yang harus dikuasai adalah teknologi dan komunikasi, dalam hal ini bahasa. Disebutkan dalam Permendikbudristek Nomor 12 tahun 2024, tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, pada pasal 33 bahwa mata pelajaran Bahasa Inggris pada sekolah dasar akan beralih menjadi mata pelajaran wajib pada tahun ajaran 2027/2028.
Dengan semakin awal anak belajar bahasa Inggris harapannya akan memiliki English proficiency yang lebih baik, yang dibutuhkan oleh anak-anak kita adalah habituasi atau pembiasaan agar berani berbicara. Iklim yang diharapkan menjadi bagian dalam pembelajaran adalah bagaimana anak-anak aman, nyaman, dan kreativitasnya berkembang.
Rachmadi juga menambahkan, concern kita adalah kepada bagaimana guru juga dapat meningkatkan kompetensi bahasa Inggrisnya dalam pembelajaran di kelas. Dalam 3 tahun ke depan kita sudah menyiapkan program-program untuk dapat mengejar ketertinggalan. Di antaranya Program Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris (PKGBI) dan Microcredential Bahasa Inggris IPTE tahun 2024. Setelah mengikuti pelatihan ini guru-guru diharapkan dapat mendiseminasikan dan menularkan ilmu yang diperoleh melalui komunitas belajar. Spiritnya adalah belajar, pembelajar, dan berbagi kepada rekan yang lain. Perlu dicatat bahwa yang menjadi pegangan kita adalah utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing, artinya harus seimbang untuk menjaga ketiganya.
Program ini adalah salah satu ikhtiar kemendikbudristek dalam peningkatan kompetensi guru bahasa Inggris melalui program Microcredential ini dapat membantu secara signifikan. Selamat kepada seluruh guru yang berhasil mendapatkan beasiswa ini, Selamat belajar!"