50 guru SD di 6 kecamatan di Kalimantan Timur mengikuti Bimtek Pembelajaran IPAS yang diselenggarakan oleh Direktorat Guru Pendidikan Dasar Kemendikbudristek, kegiatan ini sesuai dengan kebijakan penerapan Kurikulum Merdeka berdasarkan Kepmendikbudristek Nomor 262/M/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran dan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Nomor 008/H/KR/2022 mulai diterapkan oleh sekolah penggerak dan secara mandiri oleh satuan pendidikan yang bersedia menerapkannya. Pada jenjang pendidikan dasar (SD/MI) terdapat struktur kurikulum yang berubah, mata Pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi satu menjadi IPAS, dan diterapkan secara utuh di kelas IV-VI pada jenjang SD/MI/Program Paket A. Meskipun, IPAS belum diajarkan secara eksplisit di fase A bukan berarti peserta didik tidak belajar IPA dan IPS, namun dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran lain.
Penguatan pembelajaran IPAS bagi guru SD di wilayah IKN, dilaksanakan dalam kegiatan bimbingan teknis sebanyak 32 JP, meliputi materi Konsep Pembelajaran IPAS; Analisis CP, TP, dan ATP IPAS; Asesmen dan pembelajaran IPAS, Pengembangan Perencanaan Pembelajaran IPAS, dan Praktik Implementasi Pengajaran dan Asesmen IPAS. Kegiatan dibuka oleh Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto, yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Samarinda, Asli Nuryadin, dan Kepala BGP Provinsi Kalimantan Timur, Wiwik Setiawati. Dalam arahannya, Rachmadi Widdiharto menyampaikan bahwa "pola pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) perlu disesuaikan agar generasi muda dapat menjawab dan menyelesaikan tantangan-tantangan yang dihadapi di masa yang akan datang. Pendidikan IPAS memiliki peran dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila sebagai gambaran ideal profil peserta didik Indonesia. Prinsip-prinsip dasar metodologi ilmiah dalam pembelajaran IPAS akan melatih sikap ilmiah (keingintahuan yang tinggi, kemampuan berpikir kritis, analitis dan kemampuan mengambil kesimpulan yang tepat) yang melahirkan kebijaksanaan dalam diri peserta didik."
Berdasarkan urgensi tersebut penguatan pembelajaran IPAS sangat penting dilakukan kepada seluruh guru di sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka, termasuk di wilayah sekitar Ibu Kota Nusantara. Penguatan penting dilakukan untuk membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran IPAS agar selaras dengan perubahan dan pencapaian profil pelajar Pancasila. Penggabungan IPA dan IPS menjadi IPAS dilakukan dengan harapan murid memiliki pemahaman bahwa IPA dan IPS adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang saling berkaitan satu sama lain.
Narasumber menyampaikan bahwa elemen utama pembelajaran IPAS adalah pemahaman IPAS dan keterampilan proses. Memiliki pemahaman IPAS merupakan bukti ketika seseorang memilih dan mengintegrasikan pengetahuan ilmiah yang tepat untuk menjelaskan serta memprediksi suatu fenomena atau fakta dan menerapkan pengetahuan tersebut dalam situasi yang berbeda. Pengetahuan ini berkaitan dengan fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dan model. yang telah ditetapkan berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah. Sedangkan keterampilan proses adalah proses intensional dalam melakukan diagnosa terhadap situasi, memformulasikan permasalahan, mengkritisi suatu eksperimen, dan menemukan perbedaan dari alternatif-alternatif yang ada, mencari opini yang dibangun berdasarkan informasi yang kurang lengkap, merancang investigasi, menemukan informasi, menciptakan model, mendebat rekan sejawat menggunakan fakta, serta membentuk argumen yang koheren.
Metode penyampaian materi dalam bimtek dilakukan secara berkesinambungan dengan cara yang menyenangkan dan bermakna. Peserta sangat antusias diajak untuk melakukan praktik membuat perencanaan pembelajaran IPAS di kelas, juga melakukan pembelajaran berbasis projek "Penjernihan Air". Dengan alat dan bahan yang disediakan, guru-guru berdiskusi dan melakukan ujicoba sederhana untuk menghasilkan air jernih.
Setelah mengikuti Bimtek ini para peserta akan kembali mengajar ke sekolahnya, untuk mengimplementasikan Rencana dan Tindak Lanjut yang telah dibuat usai mengikuti Bimtek.
1 Komentar terkait Berita