PG Dikdas, Jakarta – Pelepasan Peserta Program Kemitraan Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2019 dilakukan di ballroom Marc Hotel Passer Baroe, Jakarta pada Jumat malam (2/8/2019). Memberikan laporan kegiatan yakni Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Supriano.
“Saya rasa ini kegiatan yang paling berkesan, kita sudah dibuka dulu dengan awal ada gempa sedikit. Dan ini mudah-mudahan tanda keberkahan buat kita untuk memulai kegiatan ini,” kata Dirjen GTK Supriano.
Pada tahun 2019 ini salah satu usaha peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan yang dilakukan oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) melalui tiga direktorat teknis yaitu Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, dan Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar adalah melaksanakan Program Kemitraan Guru dan Tenaga Kependidikan.
“Jumlah guru dan kepala sekolah yang terlibat dalam program kemitraan pada tahun ini, guru SMP ada guru inti, guru mitra, guru imbas jumlahnya 2.584. Guru SMA ada guru inti, guru mitra, guru imbas jumlahnya ada 1.350. Ditambah kepala sekolah SMP ada 900. Ditambah kepala sekolah SMA ada 450, sehingga totalnya pada tahun ini 5.284,” rinci Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Supriano.
Pelepasan Peserta Program Kemitraan Guru didahului oleh Workshop Guru Inti dan Mitra SMP Program Kerja Sama Melalui Kemitraan Tahun 2019 yang diselenggarakan di Marc Hotel Passer Baroe, Jakarta pada 31 Juli s.d. 3 Agustus 2019. Kegiatan workshop dilakukan untuk mempertemukan guru inti dengan guru mitra untuk pertama kalinya. Guru inti berasal dari 10 kabupaten/kota yang dikategorikan sebagai daerah yang secara nasional memiliki rerataan capaian nilai UN yang tinggi. Sedangkan guru mitra berasal dari daerah yang secara nasional memiliki capaian UN yang rendah. UN yang dimaksud adalah UN tahun pelajaran 2017/2018.
Daerah sasaran daerah mitra pada Program Kerja Sama Melalui Kemitraan Tahun 2019 untuk guru SMP berada di 19 kabupaten/kota yakni Aceh Utara, Bireun, Mempawah, Sambas, Malinau, Majene, Mamuju, Seram Bagian Barat, Halmahera Utara, Manggarai, Ende, Jayapura, Jayawijaya, Merauke, Nabire, Fak-Fak, Manokwari, Raja Ampat, Sorong.
Sedangkan daerah sasaran daerah inti pada Program Kerja Sama Melalui Kemitraan Tahun 2019 untuk guru SMP yaitu Kota Denpasar, Kota Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Bantul, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kota Serang, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bandung.
“Pertemuan guru inti dan guru mitra ini bertujuan memberikan pemahaman kepada para peserta tentang kemitraan guru dan tenaga kependidikan. Mengiringi peserta untuk berkolaborasi dan saling berbagi pengalaman terbaik dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas,” ujar Supriano.
“Kegiatan On the Job Learning (OJL) dilaksanakan selama 7 hari di sekolah guru inti. Secara teknis program kemitraan adalah mewujudkan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), penguatan kompetensi pembelajaran, pembelajaran abad 21, gerakan literasi sekolah secara terpadu melalui peran guru di kelas. Peran kepala sekolah di tingkat satuan pendidikan melalui penguatan komunitas belajar di daerah masing-masing,” tutup Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Supriano kala memberikan laporan kegiatan Pelepasan Peserta Program Kemitraan Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2019 di ballroom Marc Hotel Passer Baroe, Jakarta pada Jumat malam (2/8/2019).