Masa pandemi covid-19 yang pernah melanda di Indonesia kurang lebih 2 tahun telah usai. Dengan berakhirnya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) maka peserta didik diperbolehkan beraktivitas di sekolah sehingga guru dan peserta didik sudah bisa kembali hadir di sekolah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Masa pandemi covid-19 yang tidak sebentar mengakibatkan peserta didik sering menghabiskan waktunya dengan bermain beragam aplikasi yang terinstal pada smartphone mereka. Peserta didik mulai terpaku pada tontonan media sosial di setiap aktivitasnya dan tentunya tanpa pendampingan dari orang dewasa akan berdampak pada etika peserta didik yang meniru tontonan negatif di media sosial.
Di era digitalisasi ini masih banyaknya peserta didik yang kurang menggunakan etika dalam bersosialisasi baik di media sosial maupun ketika mereka sedang berada di lingkungan sekolah. Perilaku peserta didik yang kurang sopan dalam ucapan seperti berkata kotor, pertengkaran diantara peserta didik ataupun aksi perundungan sering terlihat di sekolah. Kepedulian peserta didik terhadap guru maupun teman juga menurun seperti kebiasaan tidak mengucap salam, tidak peduli kepada orang sekitar yang membutuhkan bantuan bahkan ada juga peserta didik yang melakukan kekerasan seksual secara verbal dan nonverbal.
Di dalam UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2013 pasal 3 disebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan tersebut selaras dengan tugas guru dalam mendidik dan membimbing peserta didik untuk memiliki etika.
Budaya Etika yang disingkat dengan “BUTIK” digagas dan dimusyawarahkan oleh dewan guru bersama orangtua dari peserta didik. Budaya Etika di SD Negeri 1 Kayumas Kabupaten Situbondo Jawa Timur merupakan inovasi yang dirancang untuk menanamkan etika pada peserta didik, warga sekolah dan masyarakat sekitar. Sekolah sebagai lembaga pendidikan salah satu fungsinya adalah untuk menanamkan budaya etika. Etika yang perlu ditanamkan pada peserta didik diantaranya, menunjukkan sikap hormat kepada orang lain, tidak memandang rendah orang lain, berperilaku sopan santun, menghargai perbedaan pendapat orang lain, dan membantu orang lain yang membutuhkan. Selain itu juga perlu diberikan keteladanan beretika ketika peserta didik bersosialisasi di media sosial. Hal ini sangat penting bagi mereka agar menjadi “netizen” yang beretika sesuai nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.
Budaya Etika (BUTIK) diimplementasikan secara berkelanjutan dengan beberapa program kegiatan sebagai berikut diantaranya:
1. Program kegiatan kultum (kuliah 7 menit) sebelum peserta didik masuk ke kelasnya masing-masing,
2. Program kegiatan pembiasaan sholat dhuha ketika jam istirahat sekolah yang juga diisi dengan tausyah oleh guru agama islam dan
3. Program kegiatan untuk pencegahan perundungan serta kekerasan seksual secara verbal dan non verbal diadakan program ROOT bekerjasama dengan puskesmas serta paguyupan orang tua peserta didik.
Adapun manfaat yang diperoleh dari implemetasi Budaya Etika (BUTIK) yang telah dilaksanakan di sekolah dasar adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan bersosialisasi peserta didik
2. Menciptakan suasana humanis di lingkungan sekolah
3. Menambah kebiasaan perilaku baik pada peserta didik
4. Meminimalisir terjadinya perselisihan antara peserta didik
5. Meminimalisir aksi perundungan dan kekerasan seksual di sekolah
Dampak yang dirasakan dengan adanya “BUTIK” ini adalah peserta didik lebih tertib dan benar dalam bersosialisasi dengan memiliki etika sopan santun, dapat meningkatkan kualitas akhlak warga sekolah dan masyarakat sekitar, menciptakan suasana damai dalam bermasyarakat, serta mulai terbangun budaya etika yang lebih baik.
Ada pepatah bijak yang mengatakan bahwa adab dahulu baru ilmu, artinya kita bentuk dulu jiwa-jiwa yang beretika dalam menuntut ilmu sehingga akan terciptalah Insan insan berilmu dan beradab.
Anjar Triyono, S.Pd., Gr | |
SD Negeri 1 Kayumas | |
Jawa Timur, Kab. Situbondo |